Serangan Diare di Musim Hujan
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak penderitanya di negara berkembang dengan insiden dan mortalitas yang tinggi, khususnya bagi anak-anak.
Seseorang anak dikatakan menderita diare bila konsistensi tinja cair berwarna kehijauan. Sedangkan frekuensi merupakan faktor kedua. Diare terjadi akibat proses penyerapan air dan garam isi usus besar oleh dinding usus kecil terganggu karena adanya peradangan di selaput lendir. Maka peristaltik atau gerakan ususnya pun bertambah kuat sehingga tinja yang masih mengandung banyak cairan dikeluarkan lebih cepat.
Tipe diare ada yang akut; ada yang kronik. Penyebabnya bermacam-macam, bisa akibat virus (travellers diarrhoea), di mana virus melekat pada permukaan sel mukosa usus dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel usus. Di sini penyerapan menjadi menurun dan pengeluaran air dan elektrolit meningkat.
Diare juga bisa karena enterotoksin atau racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium dan Staphylococcus yang menghasilkan endotoksin atau parasit. Yang terbanyak adalah diare karena infeksi bakteri E. coli atau yang agak jarang Shigella, Entamoeba hystolytica, Salmonella sp, V. eltor, V cholera serta bakteri nonpatogen yang tumbuh berlebihan. Diare bakterial atau invasif terjadi kalau bakteri dalam makan yang terinfeksi masuk menyerbu ke dalam mukosa. Di situ bakteri memperbanyak diri, menghasilkan toksin yang selanjutnya diserap ke dalam darah, menimbulkan gejala yang hebat: demam tinggi, kejang, mencret berdarah dan berlendir. Supaya tidak mengakibatkan diare yang berkepanjangan (lebih dari 14 hari tentu harus segera diobati)
Diare yang sifatnya kronik, antara lain karena penyakit-penyakit, seperti kanker usus besar, kanker pankreas, cacingan, radanga usus besar yang berkepanjangan, kerusakan mukosa usus, gangguan imunologik, dan lain-lain.
Penyebab lain adalah penyinaran sinar rontgen atau tidak tahan terhadap antibiotika tertentu (penisilin, tetrasiklin, kloramfenikol) yang sebenarnya untuk memusnahkan kuman penyebab penyakit, tapi ada kalanya mengenai bakteri usus yang bermanfaat. Diare juga bisa akibat intoleransi dan malabsorpsi terhadap makanan tertentu (lemak, laktosa, pedas), infeksi di luar usus (radang, napas, ensefalitis, dll). Sebab lain seperti alergi terhadap makanan dan minuman, gangguan gusi atau kekurangan enzim, serta pengaruh saraf saat dalam keadaan takut, cemas, dan terkejut.
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar