Jumat, 15 Januari 2010

ORANG-ORANG MU’MIN ITU BERSAUDARA

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu dan bertakwa-lah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat: 10).
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…” (Al-Fath: 29).

JADILAH KAMU SEKALIAN HAMBA ALLAH YANG BERSAUDARA
Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
(( لاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَحَسَّسُوْا وَلاَ تَنَافَسُوْا وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَنَاجَشُوْا وَلاَ تَهَاجَرُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا كَمَا أَمْرَكُمْ، الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ، اَلتَّقْوَى هَاهُنَا التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ، إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ، إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَـكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ))
“Janganlah kamu saling menghasut, saling membenci, saling mengintip rahasia, saling mencari keburukan, sa-ling menawar lebih tinggi dengan maksud agar orang lain menawar lebih tinggi, saling memutuskan hubungan, saling bermusuhan, jangan jual beli yang satu mengganggu jual beli yang lain. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang diperintahkan Allah. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak boleh menganiaya, tidak boleh menelantarkannya dan tidak boleh menghinanya. Takwa ada disini, takwa ada disini, kata Rasulullah sambil menunjuk dadanya. Cukup merupakan kejelekan seseorang apabila menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain adalah haram darahnya, kehormatannya dan hartanya. Hati-hatilah bersangka buruk, karena sesungguhnya bersangka buruk adalah omongan yang paling dusta. Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk dan hartamu, tetapi Ia melihat hati dan perbuatanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

HADITS-HADITS NABI Shallallaahu alaihi wa Sallam ANG ORANG ISLAM
(( اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ ))
1. “Orang Islam sejati adalah yang orang-orang Islam lain-nya selamat dari ucapan dan perbuatannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
(( سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ ))
2. “Mencaci orang Islam adalah kefasikan dan membunuh-nya adalah kekafiran.” (HR. Al-Bukhari).
(( غَطِّ فَخِذَكَ فَإِنَّ فَخِذَ الرَّجُلِ مِنْ عَوْرَتِهِ ))
3. “Tutuplah pahamu, karena sesungguhnya paha seorang laki-laki termasuk auratnya.” (HR. Ahmad, shahih).
(( لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلاَ اللَّعَّانِ وَلاَ الْفَاحِشِ وَلاَ الْبَذِيِّ ))
4. “Bukan orang mukmin yang sempurna, yang suka men-cemarkan kehormatan, mengutuk, buruk akhlak dan yang berbicara kotor.” (HR. Muslim).
(( مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السَّلاَحَ فَلَيْسَ مِنَّا ))
5. “Barangsiapa mengangkat senjata untuk menyerang kita, maka ia bukan golongan kita.” (HR. Muslim).
(( وَمَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا ))
“Barangsiapa menipu maka ia bukan golongan kita.” (HR. At-Tirmidzi).
(( مَنْ يُحْرَمُ الرِّفْقَ يُحْرَمُ الْخَيْرَ كُلَّهُ ))
6. “Barangsiapa tertutup dari kelemahlembutan maka ia tertutup dari segala kebaikan.” (HR. Muslim).
(( مَنْ اَحَبَّ أَنْ يَتَمَثَّلَ لَهُ النَّاسُ قِيَامًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ ))
7. “Barangsiapa senang manusia berdiri untuk menghor-matinya maka hendaknya ia mengambil tempat di Nera-ka.” (HR. Ahmad).
(( لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِى ))
8. “Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam mengutuk orang yang memberi dan mene-rima suap.” (HR. At-Tirmidzi).
(( مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ اْلإِزَارِ فَفِى النَّارِ ))
9. “Kain yang lebih rendah (melebihi) mata kaki, maka masuk Neraka.” (HR. Al-Bukhari).
(( إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لأَخِيْهِ يَا كَافِرُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا ))
10. “Apabila seseorang berkata kepada saudaranya: ‘Ya kafir’ maka salah satu di antara mereka ada yang menjadi kafir.” (HR. Al-Bukhari).
(( لاَ تَقُوْلُوْا لِلْمُنَافِقِ سَيِّدُنَا فَإِنَّهُ إِنْ يَكُ سَيِّدَكُمْ فَقَدْ أَسْخَطْتُمْ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ ))
11. “Janganlah kamu berkata kepada orang munafik ‘Sayyiduna’ (tuan kami) karena apabila ia ternyata menjadi tuan bagimu, maka kamu berarti telah membuat murka Tuhan Yang Maha Perkasa dan Agung.” (HR. Ahmad).
(( لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ ))
12. “Masih ada sekelompok dari umatku yang selalu me-nang dalam menegakkan kebenaran. Mereka tak perduli dengan orang-orang yang menghinakan mereka sehingga datang perintah Allah (hari Kiamat). (HR. Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar