Jumat, 27 November 2009

Terapui Baru bagi Penderita Rematik

Harapan Baru





"Kelainan sendi, otot dan tulang yang tergolong dalam pen yakit rematik merupakan keluhan yang paling sering dijumpai dan merupakan penyakit yang menimbulkan berbagai hambatan dalam melakukan aktivitas, "ungkap Dr. Morten Weidner, Direktur Institut Drug Analysis Symbion, Denmark.
Delapan puluh persen dari penyakit ini banyak dijum­pai pada usia 30-50 tahun dan 70 persen dari kasus ini cen­derung menahun dan bersifat progresif. Adapun gejala awal yang paling sering ditemukan a­dalah timbulnya kelelahan, rasa nyeri pada persendian, rasa ka­ku pada otot-otot terutama di pagi hari. Sendi-sendi yang biasanya terkena adalah di daerah panggul, tangan, siku, tumit, dan lutut.
Ditilik dari segi medis, jenis radang sendi dibedakan menjadi dua, Osteo Arthritis dan Rhematoid Arthritis. Berdasarkan data WHO diketahui bah­wa 15 persen penduduk dunia terserang Osteo Arthritis, dimana 5-10 persennya adalah mereka yang berusia 15 sampai 25 tahun dan 80 persen adalah mereka yang berusia di atas 55 tahun, kemudian 20 persen terserang Rheumatoid Arthritis.
Di Indonesia, menurut statistik, sekitar 25 persen penduduk dewasa terserang berbagai jenis rematik. Dari jumlah tersebut kurang lebih 60 persennya adalah wanita dan 40 persennya menderita Rheumatoid­ Arthritis.Osteo Arthritis adalah penyakit de­genratif yang banyak menyerang para lan­jut usia, akibat kerusakan pada tulang rawan sendi penopang berat seperti pang­gul dan lutut. Gejala penyakit ini biasanya diawali rasa nyeri dan kaku terutama bila udara lembab, di pagi hari atau setelah melakukan aktivitas. Penyakit ini juga ber­kaitan dengan sistem kekebalan tubuh karena tubuh tidak mampu memproduksi anti-bodi, ti­dak mampu membedakan kerusakan tubuh dengan benda asing lain dari luar tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar