Jumat, 27 November 2009

Mengenali Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid Arthritis adalah sejenis re­matik yang dapat menyerang seluruh sendi. Penyakit ini dapat terjadi antara lain
kare,na stres, gizi yang buruk, dan infeksi. Biasanya yang mengalami kerusakan a­dalah tulang rawan, jaringan sekitar sendi, yang kemudian diganti dengan jaringan parut. Gejala yang biasanya timbul adalah berupa pembengkakan di sekitar persen­dian dan bahkan dapat menyebabkan pe­rubahan bentuk yang mengakibatkan pen­derita sulit bergerak. Rheumatoid Arthritis tidak hanya menyerang para lanjut usia, tetapi juga orang dewasa dan anak-anak.
Penyebab rematik sampai kini belum diketahui. Begitu pula obat yang dapat menyembuhkan secara total belum ditemukan. Selama ini pengobatan farmako­logi yang dilakukan adalah dengan pem­berian jenis obat-obatan seperti obat-o­batan nonsteroidal anti inflamatory drugs, corticosteroid, slow-acting anti theumatic drugs, atau melalui fisioterapi. Biasa­nya obat-obatan tersebut hanya mengu­rangi rasa sakit saja, sedangkan pena­nganan jangka panjang terhadap penyakit ini masih belum memuaskan karena ada­nya efek samping.
Berbagai upaya dilakukan oleh para ahli kesehatan untuk menemukan pengo­batan yang mampu mengatasi penyakit tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dr. Morten Weidner, seorang ahli Bio Kimia di Institut of Drugs Analysis Symbion Science Park, Copenha­gen, Denmark, pada tahun 1991. Ketika itu ia melaku­kan berbagai penelitian de­ngan metoda khusus dan teknologi modern terhadap jahe (zingiber officinale), karena jahe mengandung komponen aktif yang disi­nyalir dapat membantu pe­ngobatan rematik.
Jenis jahe yang digunakan dalam per­cobaan itu berasal dari beberapa negara yang dikenal memiliki jahe berkualitas tinggi, yaitu Afrika, India, Cina, dan Eropa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe dari suatu daerah di Cina-lah yang paling memenuhi syarat karena jahe tersebut me­ngandung unsur Gingerols yang paling ting­gi.Gingerols inilah yang disinyalir dapat mengobati gangguan rematik.
Untuk mempertahankan kualitas Gi­ngerols dalam jahe tersebut dibutuhkan penanganan yang khusus. Mulai saat jahe ditanam, dipanen, sampai saat pengolahan, harus memenuhi syarat tertentu dan sesuai dengan jadwal, serta dikontrol se­cara ketat. Selama proses pengolahan, Gingerols harus dipertahankan tetap utuh dan alami melalui metode khusus dengan memper­gunakan teknologi modern.
Gingerols ini telah di­patenkan dengan nama HMP-33 (Hydroxy-Metho­xy-Phenyl-Compound). HMP-33 ini digunakan se­bagai bahan aktif utama pada produk ZINAX. Unsur yang tidak berguna bagi tubuh manusia yaitu unsur Shogaol dalam HMP-33 ini sangat minimum, sehingga tidak menim­bulkan iritasi lambung, dapat dipergunakan untuk jangka panjang, aman dikonsumsi karena tanpa efek samping.
Zinax bermanfaat sebagai makanan tambahan dan membantu mengatasi ber­bagai keluhan rasa sakit pada tulang, otot, dan sendi termasuk pembengkakan pada sendi. Manfaat lain yang dapat dirasakan adalah membantu memperkuat sendi-sen­di dan otot yang sakit, sehingga memberi­kan kebebasan bergerak.
v Penghalau Rematik
Zinax dikemas dalam bentuk kapsul gelatin berwarna hijau tua. Setiap tablet berisi 255 mg HMP-33 yang setara dengan 6,6 ons bubuk jahe kering. Satu boks berisi 30 kapsul. Untuk dosis awal, Zinax dapat dikonsumsi 2 sampai 3 tablet sehari setelah makan. Sedangkan untuk perawatan dianjurkan 1 tablet sehari. Khasiat Zinax sudah dapat dirasakan rata-rata dalam 2 minggu. Zinax yang terbuat dari bahan-bahan alami ini tidak mempunyai efek samping. Dapat dikonsumsi untuk jangka panjang, dan sangat dianjurkan dikonsumsi oleh mereka yang menderita radang sendi, otot, atau rematik.
Di pasaran Eropa, Zinax mendapat sambutan sangat baik, dan kini dipasarkan di Indonesia. Suplemen ini dapat Anda peroleh tanpa resep dokter di apotik-apotik terkemuka dan toko obat di seluruh Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar