Rheumatoid Arthritis adalah sejenis rematik yang dapat menyerang seluruh sendi. Penyakit ini dapat terjadi antara lain
kare,na stres, gizi yang buruk, dan infeksi. Biasanya yang mengalami kerusakan adalah tulang rawan, jaringan sekitar sendi, yang kemudian diganti dengan jaringan parut. Gejala yang biasanya timbul adalah berupa pembengkakan di sekitar persendian dan bahkan dapat menyebabkan perubahan bentuk yang mengakibatkan penderita sulit bergerak. Rheumatoid Arthritis tidak hanya menyerang para lanjut usia, tetapi juga orang dewasa dan anak-anak.
Penyebab rematik sampai kini belum diketahui. Begitu pula obat yang dapat menyembuhkan secara total belum ditemukan. Selama ini pengobatan farmakologi yang dilakukan adalah dengan pemberian jenis obat-obatan seperti obat-obatan nonsteroidal anti inflamatory drugs, corticosteroid, slow-acting anti theumatic drugs, atau melalui fisioterapi. Biasanya obat-obatan tersebut hanya mengurangi rasa sakit saja, sedangkan penanganan jangka panjang terhadap penyakit ini masih belum memuaskan karena adanya efek samping.
Berbagai upaya dilakukan oleh para ahli kesehatan untuk menemukan pengobatan yang mampu mengatasi penyakit tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dr. Morten Weidner, seorang ahli Bio Kimia di Institut of Drugs Analysis Symbion Science Park, Copenhagen, Denmark, pada tahun 1991. Ketika itu ia melakukan berbagai penelitian dengan metoda khusus dan teknologi modern terhadap jahe (zingiber officinale), karena jahe mengandung komponen aktif yang disinyalir dapat membantu pengobatan rematik.
Jenis jahe yang digunakan dalam percobaan itu berasal dari beberapa negara yang dikenal memiliki jahe berkualitas tinggi, yaitu Afrika, India, Cina, dan Eropa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe dari suatu daerah di Cina-lah yang paling memenuhi syarat karena jahe tersebut mengandung unsur Gingerols yang paling tinggi.Gingerols inilah yang disinyalir dapat mengobati gangguan rematik.
Untuk mempertahankan kualitas Gingerols dalam jahe tersebut dibutuhkan penanganan yang khusus. Mulai saat jahe ditanam, dipanen, sampai saat pengolahan, harus memenuhi syarat tertentu dan sesuai dengan jadwal, serta dikontrol secara ketat. Selama proses pengolahan, Gingerols harus dipertahankan tetap utuh dan alami melalui metode khusus dengan mempergunakan teknologi modern.
Gingerols ini telah dipatenkan dengan nama HMP-33 (Hydroxy-Methoxy-Phenyl-Compound). HMP-33 ini digunakan sebagai bahan aktif utama pada produk ZINAX. Unsur yang tidak berguna bagi tubuh manusia yaitu unsur Shogaol dalam HMP-33 ini sangat minimum, sehingga tidak menimbulkan iritasi lambung, dapat dipergunakan untuk jangka panjang, aman dikonsumsi karena tanpa efek samping.
Zinax bermanfaat sebagai makanan tambahan dan membantu mengatasi berbagai keluhan rasa sakit pada tulang, otot, dan sendi termasuk pembengkakan pada sendi. Manfaat lain yang dapat dirasakan adalah membantu memperkuat sendi-sendi dan otot yang sakit, sehingga memberikan kebebasan bergerak.
v Penghalau Rematik
Zinax dikemas dalam bentuk kapsul gelatin berwarna hijau tua. Setiap tablet berisi 255 mg HMP-33 yang setara dengan 6,6 ons bubuk jahe kering. Satu boks berisi 30 kapsul. Untuk dosis awal, Zinax dapat dikonsumsi 2 sampai 3 tablet sehari setelah makan. Sedangkan untuk perawatan dianjurkan 1 tablet sehari. Khasiat Zinax sudah dapat dirasakan rata-rata dalam 2 minggu. Zinax yang terbuat dari bahan-bahan alami ini tidak mempunyai efek samping. Dapat dikonsumsi untuk jangka panjang, dan sangat dianjurkan dikonsumsi oleh mereka yang menderita radang sendi, otot, atau rematik.
Di pasaran Eropa, Zinax mendapat sambutan sangat baik, dan kini dipasarkan di Indonesia. Suplemen ini dapat Anda peroleh tanpa resep dokter di apotik-apotik terkemuka dan toko obat di seluruh Indonesia.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar