Jumat, 27 November 2009

Terapi Warna Pelangi

Terapi Warna Pelangi


Warna menyimpan energi yang berdaya terapi. Dari sekadar pegal-linu, rematik, radang sendi, hingga depre gangguan ginjal, kanker, ketidaksuburan, akan dibantu kesembuhannya dengan terapi warna. Terapi itu bisa lewat sinar larnpu, air, pakaian, dan juga makanan berwarna.
Terapi non-medis seperti tak berbatas ragamnya, tak ubahnya fenomena alam itu sendiri yang tidak jarang saling mengait satu sama lain. Penyembuhan atau terapi warna (colour healing), misalnya. Terapi ini berkait erat dengan aura tu­buh (energi berupa sinar yang melingkupi sekujur tubuh). Se­bab, prinsip penyembuhan dengan warna itu menyeim­bangkan kembali aura tubuh.
Dengan terapi ini kombi­nasi warna aura tubuh di­seimbangkan lagi, sehingga ketahanan 'badan halus' yak­ni badan bioplasmik membaik, dan itu sekaligus akan mem­perbaiki ketahanan fisik atau 'badan kasar'. Kalau ketahan­an (keduanya) ditingkatkan, penyakit akan hilang.
Tubuh yang sehat, ditandai ada­nya kesimbangan pelangi (kombinasi) warna pada aura, mulai dari merah sampai ungu yanq acap disingkat mejikuhibmiu itu. "Maka ka­lau kombinasinya tidak seim­bang, ya perlu diseimbang­kan. Kurang biru ditambah biru, kurang kuning dikasih kuning, dan seterusnya. Kom­binasi warna aura itu sendiri bisa dili­hat de­ngan teknik fotografi Kirlian." Ketika aura tubuh meng­alami ketidakseimbangan alias kekurangan energi, menurut Adriana B. Knijn (57), konsul­tan colour healing, obat yang masuk ke badan tidak akan herpengaruh optimal. Dalam badan manusia ada pelangi warna atau energi. Badan yang sakit-sakitan ber­kaitan dengan masalah ener­gi. Colour healing atau terapi warna membantu memperbaiki kondisi seperti itu," tutur Adriana B. Knijn.
Namun terapi warna bu­kanlah "obat". Sifat terapi ini hanya membantu proses penyembuhan atau sebagai pelengkap (complemen­tary medi­cine) saja, dan bukan sebagai peng obatan alternatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar