Terapi Warna Pelangi
Warna menyimpan energi yang berdaya terapi. Dari sekadar pegal-linu, rematik, radang sendi, hingga depre gangguan ginjal, kanker, ketidaksuburan, akan dibantu kesembuhannya dengan terapi warna. Terapi itu bisa lewat sinar larnpu, air, pakaian, dan juga makanan berwarna.
Terapi non-medis seperti tak berbatas ragamnya, tak ubahnya fenomena alam itu sendiri yang tidak jarang saling mengait satu sama lain. Penyembuhan atau terapi warna (colour healing), misalnya. Terapi ini berkait erat dengan aura tubuh (energi berupa sinar yang melingkupi sekujur tubuh). Sebab, prinsip penyembuhan dengan warna itu menyeimbangkan kembali aura tubuh.
Dengan terapi ini kombinasi warna aura tubuh diseimbangkan lagi, sehingga ketahanan 'badan halus' yakni badan bioplasmik membaik, dan itu sekaligus akan memperbaiki ketahanan fisik atau 'badan kasar'. Kalau ketahanan (keduanya) ditingkatkan, penyakit akan hilang.
Tubuh yang sehat, ditandai adanya kesimbangan pelangi (kombinasi) warna pada aura, mulai dari merah sampai ungu yanq acap disingkat mejikuhibmiu itu. "Maka kalau kombinasinya tidak seimbang, ya perlu diseimbangkan. Kurang biru ditambah biru, kurang kuning dikasih kuning, dan seterusnya. Kombinasi warna aura itu sendiri bisa dilihat dengan teknik fotografi Kirlian." Ketika aura tubuh mengalami ketidakseimbangan alias kekurangan energi, menurut Adriana B. Knijn (57), konsultan colour healing, obat yang masuk ke badan tidak akan herpengaruh optimal. Dalam badan manusia ada pelangi warna atau energi. Badan yang sakit-sakitan berkaitan dengan masalah energi. Colour healing atau terapi warna membantu memperbaiki kondisi seperti itu," tutur Adriana B. Knijn.
Namun terapi warna bukanlah "obat". Sifat terapi ini hanya membantu proses penyembuhan atau sebagai pelengkap (complementary medicine) saja, dan bukan sebagai peng obatan alternatif.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar