Sabtu, 28 November 2009

Suntik Pemutih dan Vitamin C (1)

Suntik Pemutih dan Vitamin C



Pemakaian vitamin dan 'suntik pemutih' memang tengah menjadi tren. Namun sebelum terburu menggunakannya, ada baiknya nda tahu seluk beluknya.
Suntik pemutih memang dipercaya bisa memutihkan dan menyulap kulit seluruh tubuh menjadi berkilau dalam waktu singkat, bak Cinderella yang sekejap berubah dari upik abu menjadi putri. Apakah kepercayaan itu benar? Vitamin C dan suntik putih memang benar ada manfaatnya untuk keadaan atau kelainan kulit tertentu. Dan memang benar juga bila keduanya bisa membuat kulit terkesan menjadi lebih putih. Tapi apakah seterusnya akan begitu?

v Suntik pemutih
Suntik pemutih umumnya berisi zat antioksidan. Antioksidan utamanya berupa vitamin C dosis tinggi (1000 s/d 4000 mg) dicampur dengan glutation (600 mg). Banyak juga yang menambahkan plasenta, yaitu ari-ari bayi untuk menumbuhkan sel-sel baru yang muda. Plasenta bisa berasal dari manusia atau hewan, baik yang halal (sapi) atau haram (babi). Untuk muslim, plasenta ini tidak halal. Bayangkan resikonya kalau sampai masuk langsung ke dalam darah! Apalagi sebenarnya zat ini fungsi utamanya bukan untuk memutihkan kulit.
Cara zat itu dimasukkan ke dalam tubuh, melalui injeksi pada otot di bokong (intramuskular) atau langsung ke pembuluh darah balik (intravena/infus). Perbedaan cara penyuntikan di bokong dengan di infus ada masalah dosis. Vitamin C kalau disuntikkan pada otot bokong terasa sangat nyeri, sebab itu hanya bisa dosis kecil (100 gr sekali suntik. Cara ini banyak ditawarkan salon kecantikan dan dilakukan bukan tenaga medis sehingga beresiko.
Sebenarnya dosis 100 mg tidak banyak manfaatnya karena hampir sama dengan tablet vitamin C yang diminum (peroral). Oleh sebab itu hati-hati dengan tawaran suntik pemutih di salon. Karena konsumen tidak mengerti, sering dikenakan biaya mahal.
Sedangkan infus pemutih umum dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau perawat terlatih yang diawasi oleh dokter. Vitamin C dosis tinggi (1000-4000 mg) diencerkan dengan cairan infus larutan garam faal (NaCI 0,9%) sebanyak 50-100 cc, diinfuskan melalui pembuluh darah balik di lengan perlahan-lahan selama 10-15 menit. Untuk tujuan mencerahkan warna kulit umumnya frekuensi infus satu atau 2 kali seminggu selama 6 sampai 8 kali. Biaya sekitar 200 ribu hingga 350 ribu sekali infus tergantung dosis, kualitas obat dan alat.
v Vitamin C
Di dalam tubuh manusia, vitamin C (asam askorbat)adalah antioksidan utama dan terkuat. Vitamin C tidak dibentuk oleh tubuh, harus didapat dari luar melalui makanan atau suplemen (diminum atau disuntikkan). Makanan yang banyak mengandung vitamin C terutama buahbuahan seperti jeruk, jambu biji, lemon, pepaya, tomat dan sayur-sayuran.
Fungsi vitamin C untuk kulit adalah mempertahankan dan membentuk kolagen sehingga kulit tetap kenyal dan lentur, mengurangi pembentukan melanin yang berarti kulit (seluruh tubuh) akan benwarna lebih terang serta cerah (efek ini yang diutamakan dalam suntik pemutih). Selain itu melindungi kulit dari sinar UV (terbakar, flek, kanker,alergi), dan radikal bebas dari lingkungan, juga mempercepat penyembuhan luka.
Vitamin C membantu sistem syaraf bekerja dengan baik. Penyerapan besi dan kalsium diperbaiki dengan adanya vitamin C, dan menambah kekuatan tubuh melawan infeksi. Manfaat lain meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik), mencegah terbentuknya kolesterol LDL (jahat), menghambat penyumbatan pembuluh darah. Vitamin C juga berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah influensa dan menghindarkan perdarahan gusi. Dan juga dapat memperlambat timbulnya katarak (kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan buta) terhadap mata.
Dosis yang dianjurkan hanya 90 mg (pria) dan 75 mg (wanita) perhari. Dosis maksimum untuk jangka lama 2000 mg, jangka pendek 3000 mg. Ada pendapat ahli mengatakan bahwa dosis vitamin C tidak dapat lebih banyak dari 250-500 mg.. Pendapat lain behaw tubuh hanya mampu menyimpan / menyerap 1200 mg dalam 3 minggu.
Sifat vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, disaring di ginjal dan dan dibuang melalui air seni. Kelebihan dosis akan dibuang melalui air seni, dan ginjal akan bekerja keras menyaringnya.

1 komentar: