Sabtu, 28 November 2009

Salamah bin Al-Akwa', Mualaf yang Dicintai Nabi

Salamah bin Al-Akwa', Mualaf yang Dicintai Nabi

Salah satu sahabat dan pejuang Islam yang tangguh adalah Salamah bin Al-Akwa'. Ia adalah sahabat Rasul yang juga kebanggaan beliau meski ia masih mualaf. Bahkan Rasul pernah mengatakan bahwa Salamah adalah pejuang dan pasukan terbaik dalam peperangan dan perjuangan.
Rasulullah SAW selalu ditemani oleh sahabat yang setia serta prajurit yang tangguh dan loyal. Dalam rangka membela Islam, beliau selalu bersama dengan prajurit pilihan yang tentunya mempunyai kemampuan lebih. Salah satu prajurit yang juga terbaik adalah Salamah bin Al-Akwa'. Seorang mualaf ini terbukti telah menjadi mujahid Islam yang kuat dan tangguh.
Salamah adalah salah seorang pemanah Arab yang terkenal, juga terbilang tokoh yang berani, dermawan dan gemar berbuat kebajikan. Dan ketika ia menyerahkan dirinya menganut agama Islam, diserahkannya secara benar dan sepenuh hati, hingga ditempalah oleh agama itu sesuai dengan coraknya yang agung.

v Masuk Islam
Pada tahun 6 H, Rasulullah bersama para sahabat berangkat dari Madinah dengan maksud hendak berziarah ke Ka’bah, tetapi dihalangi oleh orang-orang Quraisy, maka Rasulullah mengutus Utsman bin Affan untuk menyampaikan kepada mereka bahwa tujuan kunjungannya hanyalah untuk berziarah dan sekali-kali bukan untuk berperang.
Sementara menunggu kembalinya Utsman, tersiar berita bahwa ia telah dibunuh oleh orang-orang Quraisy. Rasulullah lalu duduk di bawah naungan sebatang pohon menerima baiat sehidup semati dari sahabatnya seorang demi seorang. Kemudian, Salamah bercerita, bahwa ia mengangkat baiat kepada Rasulullah di bawah pohon, dengan pernyataan menyerahkan jiwa raganya untuk Islam, lalu ia mundur dari tempat itu. Tatkala mereka tidak banyak lagi, Rasulullah bertanya:
"Hai Salamah, kenapa kamu tidak ikut baiat?"
"Aku telah dibaiat, wahai Rasulullah," ujarnya.
"Ulanglah kembali," titah Nabi.
Maka ia ucapkan baiat itu kembali. Dan Salamah telah memenuhi isi baiat itu sebaik-baiknya. Bahkan sebelum diikrarkannya, maksud baiat itu telah dilaksanakan.

v Pejuang Tangguh
Salamah bercerita bahwa ia berperang bersama Rasulullah sebanyak tujuh kali, dan bersama Zaid bin Haritsah sebanyak sembilan kali. Salamah terkenal sebagai tokoh paling mahir dalam peperangan jalan kaki, dan dalam memanah serta melemparkan tombak dan lembing.
Siasat yang dijalankannya serupa dengan perang gerilya yang kita jumpai sekarang ini. Jika musuh datang menyerang, ia menarik pasukannya mundur ke belakang. Tetapi bila mereka kembali untuk berhenti atau istirahat, maka diserangnya mereka tanpa ampun.
Dengan siasat seperti ini ia mampu seorang diri menghalau tentara yang menyerang luar kota Madinah di bawah pimpinan Uyainah bin Hishan al-Fizari dalam suatu peperangan yang disebut Perang Dzi Qarad.
Ia pergi membututi mereka seorang diri, lalu memerangi dan menghalau mereka dari Madinah, hingga akhirnya datanglah Nabi membawa bala bantuan yang terdiri dari sahabat-sahabatnya. Pada hari itulah Rasulullah menyatakan kepada para sahabatnya, "Tokoh pasukan jalan kaki kita yang terbaik ialah Salamah bin al-Akwa',"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar