Sabtu, 28 November 2009

Sahabat Rasulullah SAW yang Dijamin Surga

Sahabat Rasulullah SAW yang Dijamin Surga

Imran bin Hushain
Setelah masuk Islam, Imran menjadi orang yang sabar dan tekun ibadah. Ia juga sering kali diajak Rasulullah untuk berdakwah. Setelah perang Khaibar dengan kemenangan umat Islam, banyak orang kafir Qurays yang masuk Islam. Salah satunya iadalah Imran bin Hushain. Mereka datang :menghadap Rasulullah SAW untuk bersyahadat. Imran masuk Islam bukan dipaksa Nabi, tapi karena datang dari lubuk hatinya yang dalam. "Ya, Nabi utusan Allah, mulai detik ini, aku masuk Islam dan siap menjalankan agama yang Engkau bawa. Untuk itu terimalah diriku yang hina ini," kata Imran dengan meneteskan air mata.
"Jika demikian kamu baca syahadat. Insya Allah dosa kamu yang telah lalu akan diampuni Allah," jawab Nabi Muhammad SAW.
Sejak itulah Imran tekun beribadah dan selalu rnengikuti perintah Nabi. Dan Rasulullah sering kali meminta bantuan Imran. la juga salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah. Ia juga sering kali diajak Rasulullah untuk berdakwah. Ia juga menghormati Nabi, bahkan ia bersumpah pada dirinya tidak akan menggunakan tangannya, kecuali untuk perbuatan utama dan mulia.
"Aku bersumpah, demi Allah tanganku akan aku pergunakan untuk kepentingan agama Islam. Siapa saja yang menghalanginya, aku tak segan membunuhnya," janji Imran kepada Nabi Muhammad SAW.
Sejak menjadi seorang muslini ia menjadi seorang yang sabar, mempunyai perasan yang amat halus. Imran bin Hushain ra. Merupakan gambaran yang tepat bagi kejujuran. Sifat zuhud dan kesalehan, serta mati-matian dalam mencintai Allah dan mentaati-Nya. Walaupun ia beroleh taufiq dan petunjuk Allah yang tiada terkira, tetapi ia sering menangis mencucurkan air mata.
"Wahai Tuhanku, kenapa Engkau men-jadikan aku sebagai seorang manusia, bukan menjadi debu yang bisa diterbangkan angin ke mana saja," doanya setiap kali setelah melaksanakan salat, baik salat wajib maupun salat sunah.

v Rasulullah Tersenyum
Imran termasuk salah satu orang yang takut kepada Allah, bukan karena banyak melakukan dosa, tetapi dia takut karena setelah masuk Islam, "Aku malu dan takut bila dosaku sebelum masuk Islam tidak diampuni oleh Allah. Aku juga takut dan cemas, karena menilai keagungan dan kebesaran Allah," tuturnya dalam hati.
Menurut Imran, dirinya melakukan rukuk, sujud yang dia lakukan sekarang ini masih belum cukup, bila dibandingkan dengan nikmat yang telah diterima selama ini.
"Ya Allah ampunilah dosa-dosaku, baik keti-ka aku masih kafir maupun sekarang ini, "katanya dalam hati setiap kali setelah melaksanakan salat.
Pernah suatu kali, beberapa orang sahabatnya menanyakan kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah kenapa kami ini? Bila kami sedang berada di sisimu, hati kami
menjadi lunak, hingga tidak menginginkan dunia lagi, seolah-olah akhirat itu kami lihat dengan mata kepala sendiri. Namun bila kami meninggalkan Anda dan kami berada di lingkungan keluarga, anak-anak dan dunia, maka kami pun telah lupa diri."
Mendapat pertanyaan itu, Rasulullah SAW tersenyum sebentar, kemudian beliau menjawab dengan tenang:
"Demi Allah, nyawaku berada di dalam tangan-Nya! Seandainya kalian selalu berada di dalam suasana seperti di sisiku, tentulah malaikat akan menampakkan dirinya menyalami kamu! Tetapi yah, demikian itu hanya sewaktu-waktu."
Pembicaraan itu, didengar oleh Imran bin Hushain, sehingga sahabat Nabi ini bertambah khusuk dalam melaksanakan ibadah. Seolah-olah dia bersumpah pada dirinya tak akan berhenti dan tinggal diam, sebelum mencapai tujuan mulia tersebut, bahkan walau terpaksa menebusnya dengan nyawanya sekalipun.
"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang saleh, jangan sampai diriku tertipu dengan kehidupan duniawi. Kabulkanlah doaku ini," katanya dalam hati, setelah mendengar pembicaraan Nabi dengan sahabat lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar