Jumat, 27 November 2009

Rokok Bahayakan Anggota Keluarga

Bahayakan Anggota Keluarga
Menghindari pencemaran lingkungan karena asap ro­kok, tidak semudah yang di­perkirakan selama ini. Teknik memisahkan antara perokok dan orang-orang bukan per­okok, tak bisa jalan. Suatu a­nalisa terhadap udara dalam kabin-kabin penumpang pe­sawat terbang komersial membuktikan, tingkat kan­dungan nikotin di beberapa bagian ruangan bukan per­okok justru lebih tinggi dari ruangan di bagian perokok.
Sangat sulit bagi para orang dewasa untuk melindungi diri dari pengaruh pencemaran asap rokok. Bagi anak-anak, hal itu bahkan hampir tak bisa mereka lakukan. Berjuta-juta anak tinggal di rumah bersama paling tidak seorang perokok, dan anak-­anak tersebut menghirup asap rokok hampir sepanjang hari. Padahal sistem pernapasan dan kekebalan tubuh mereka yang belum tumbuh dengan sempurna, tidak mampu ber­tahan terhadap pengaruh gas-­gas berbahaya.
Menurut laporan Pembedahan Umum Amerika Seri­kat, selama tahun pertama masa kehidupan mereka, anak-anak dari keluarga per­okok mengalami lebih banyak perawatan di rumah sakit ka­rena penyakit bronhitis dan pneumonia, daripada anak-­anak orang bukan perokok. Mereka juga mengidap lebih banyak penyakit trakeotis, la­ryngitis, infeksi telinga, batuk kronis, dan asma.
Ternyata pengaruh timbul­nya penyakit karena asap ro­kok itu tidak berhenti hanya sampai di masa kanak-kanak saja. Menurut penelitian yang dilakukan Dwight Janerich, seorang professor di Fakultas medis Universitas Yale, anak­-anak yang hidup di. lingkung­an keluarga perokok mempu­nyai kemungkinan dua kali le­bih banyak akan menderita kanker paru-paru ketika de­wasa, kalau dibandingkan de­ngan anak-anak yang hidup di lingkungan keluarga bukan perokok. Tingkat bahaya itu akan lebih besar lagi bagi si dnak kalau di rumah terdapat lebih dari seorang perokok.
"Jaringan tubuh pada anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan, jauh lebih mu­dah terpengaruh karsinogen dibanding dengan jaringan tu­buh orang yang dewasa, " kata Dr. William G. Cahan, seo­rang dokter spesialis kanker paru di Pusat Kanker Memo­rial Sloan Kettering di Ameri­ka Serikat. Selanjutnya Dr. Cahan menekankan, "Para o­rang tua yang merokok dekat anak-anak, sebenarnya terli­bat dalam tindak penganlaya­an terhadap anak-anak mere­ka sendiri."

v Penanggulangan
Lalu tindakan apa yang bi­sa Anda lakukan untuk melindungi diri Anda sendiri dan ju­ga: keluarga? Regina Carlson, direktur ek­sekutif GASP (Kelompok Anti Polusi Asap rokok), suatu or­ganisasi aktif beranggota 3.000 orang, memulai kampa­nye melawan asap tokok di pintu depan rumah mereka, dengan menempelkan stiker yang berbunyi: "Selama Da­tang Pada Rumah Bebas Rokok Yang Lain.”
Ketika berada di tempat-­tempat umum, Carlson kebe­tulan duduk di samping seo­rang perokok, dengan ramah ia berkata, "Maaf, asap rokok membuat saya sakit.” Dengan perkataan itu, biasanya si per­okok akan segera mematikan rokoknya. Bagi mereka yang menemui kesulitan dengan para per­okok di tempat-tempat kerja, Carlson menganjurkan untuk bergabung dengan para pega­wai yang bukan perokok, ke­mudian berunding dengan bos. Jika suami atau istri Anda seorang perokok, tunjukkan kepadanya artikel ini dan membacanya. Terangkan ju­ga, karena cinta Anda kepada­nya, Anda menginginkan ke­hidupan bahagia yang lama dan sehat besamanya.
Apakah Anda membutuh­kan motivasi yang lain lagi ? Coba dengarkan yang di­katakan Margaret Gray, yang sekarang sedang berjuang mengalahkan kanker yang se­dang dideritanya. Dia berkata untuk para sua­mi atau istri yang gemar mero­kok, "Merokok itu sama sekali tak sedap dipandang, sama sekali tak menarik. Karenanya berhentilah merokok sekarang juga. Bukan saja karena kege­maran merokok bisa membu­nuh Anda saja, tetapi asap dari rokok Anda itu bisa mem­bunuh orang-orang yang Anda cintai dan kasihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar