Puasa Ketika Hamil
!bu homil dan menyusui membutuhkan nutrisi ekstra untuk pertumbuhan janin, bayi, dan dirinya sendiri. Narnun, dengan mengkonsumsi menu padat gizi dalam jumlah yang cukup, mereka juga dapat berpuasa dan menyusui sebenarnya tidak memiliki halangan untuk menjalani ibadah puasa. Asalkan janin, bayi dan ibu dalam keadaan sehat. Ibu hamil sering mengalami masalah terutama pada usia kehamilan tiga bulan pertama. Sebagian ibu hamil adayang mengalami morning sickness, yaitu mual-mual dan muntah khususnya di pagi hari. Bahkan, ada ibu yang mengalami h'tperemesis, yaitu mual yang berlangsung sepanjang hari dan menetapselamaberbulan-bulan. Namunadapula ibu yangtidak mengalami gangguan berarti pada saat hamil.
Bagi ibu menyusui, yang men-cemaskan adalah pada saat bayi hanyamendapat ASI (ekslusif). Pada masa itu bayi belum mendapat makanan apa-apa selain ASI. Artinya, kualitas dan kuantitas ASI sangat menentukan proses tumbuh kembang bayi. Sebagai bahan produksi ASI diambilah cadangan makanan dari tubuh ibu. Bila tidak ditunjang dengan status gizi ibu yang baik sebelum hamil tentu saja akan membahayakan kesehatan ibu. Pengaruh status gizi sebelumnya
DR Sunita Almatsier, MSc, Dosen di Jurusan Teknologi Pangan Universitas Sahid, menegaskan bahwa keadaan gizi ibu sebelum hamil sangat berpengaruh pada status gizinya di saat hamil dan menyusui. Seorang ibu yang status gizinya sebelum hamil tidak baik, dapat dipastikan pada saat hamil pun status gizinya tidak baik. Bila ia berpuasa, tentu akan menambah beban bagi kehamilannya.
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) bahkan menegaskan bahwa seorang perempuan yang lahir dengan berat lahir rendah dan tidak dapat mengejar ketinggalan pertumbuhan (catch-up growth), maka pada saat hamil berpeluangbesar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah pula. Jadi, perempuan yang gizinya buruk pada saat bayi, anak, atau pun remaja akan berlanjut pada saat ia menjalani masa reproduksi.
Tubuh manusia sesungguhnya memiliki cadangan zat-zat gizi yang cukup. Maka berpuasa selama beberapa jam tidak sekonyong-tonyongmenguras cadangan ini. Cadangan ini pula yang akan memenuhi kebutuhan ekstra proses pertumbuhan janin dalam tubuh ibu maupun produksi ASI di saat berpuasa. Tapi, buat ibu yang gizinya buruk, cadangan zatgizi makro (lemak, protein, karbohidrat) dan mikro (vitamin dan mineral)nya tidak memadai untuk menunjang proses tumbuh kembang janin yang optimal. Sehingga, "ibu hatnil yang status gizinya buruk sulit untuk berpuasa akan cadangan makanan dalam tubuhnya hanya sedikit bahkan kekurangan ,"ura\ah\\ nutrisi lulusan University of Tennessee, AmerikaSerikat ini.
Selasa, 24 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar