Sabtu, 28 November 2009

Obesitas Penyebab Diabetes

Obesitas Penyebab Diabetes
Fungsi insulin memang bisa mengubah glukosa menjadi energi, namun pada penderita DM ada dua macam ganggauan insulin. Yaitu fase satu (fase cepat biasanya terjadi 0-5 menit pertama), dan fase keduanya terjadi lebih dari lima menit).
Glukosa sendiri dibakar di tiga tempat, yaitu liver, jaringan lemak dan 80% dibakar di otot. Namun demikian, ada dua macam gangguan kerja insulin pada DM tipe dua, yaitu gangguan pada fase satu, pada pankreasnya, kerjanya lamban dalam memproduksi insulin sehingga ketika glukosa tidak cepat dimetabolisis, maka kandungan gula dalam darah akan meningkat.
Yang kedua karena terjadi resisitensi (gangguan) insulin pada .tiga tempat tersebut yaitu di liver, jaringan lemak dan otot. Dan inilah yang terjadi pada wanita yang menderita obesitas. Penderita obesitas biasanya punya kecenderungan untuk makan terus menerus tanpa ada pembakaran yang berarti.
Sehingga, setiap makan, pankreas dirangsang untuk memproduksi insulin. Padahal, si penderita obesitas yang juga menderita DM tipe dua ini sudah pasti mengalami resistensi/gangguan kekurangan insulin. Dan kegiatan makan inilah yang mengakibatkan pankreas terforsir dan exhausted (kecapean). Dan akhirnya mengakibatkan penderita DM yang tergantung pada insulin?
Oleh karena itu dibutuhkan dua cara untuk mengobati, yang pertama adalah perbaikan pola hidup dan OAD (obat anti diabetes).
Pola hidup meliputi dua hal yaitu: Pola makan (diet) dan pola aktivitas. Namun, diet dan exercise yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi pasien.

v Anda DM atau Tidak?
Untuk mengukur Anda me-ngalami diabetes atau tidak, maka Anda harus tahu ukuran gula darah. Seseorang dikatakan normuglikemi (gula darah normal) jika:
• Gula darahnya pada saat ' puasa <100m/dl dan 2 jam setelah makan • Dan terjadi DM, jika gula dara pada saat puasa > 126 mg/dl
• Dan 2 jam setelah makan > 200mg/dl ditambah gejala trias yaitu: banyak minum, banyak kencing, dan berat badan turun.
Sementara itu berdasarkan ADA (American diabetes association) seseorang dikatakan Normuglikemi jika:
• pada saat puasa <90-130 mg/dl
• dan dua jam setelah makan gula darah <180mg/dl
Sementara menurut IDF seseorang dikatakan Nurmoglikemi jika <110 mg/dl pada saat puasa dan < 140mg/dl setelah dua jam setelah makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar