Misteri Migren
Sebab pasti nyeri kepala ini belum diketahui, tapi ia bisa ditanggulangi. Nyeri kepala ini memang serba penuh teka-teki yang masih sulit ditebak.
Seolah sudah menjadi langganan, Qorry ‘Aina, gadis berusia 18 tahun ini mengalami nyeri kepala pada waktu-waktu tertentu. Gadis pintar, rajin dan tekun di sekolahnya itu jarang menderita sakit. Sebaliknya, ia selalu tampak lincah dan sehat. Hanya nyeri kepala yang menyerang tiba-tiba itulah yang selalu datang mengganggunya.
Serangan nyeri datang kapan saja tanpa permisi, meski sebelumnya memberikan tanda peringatan. Kalau suatu ketika, di mana pun ia berada, merasa penglihatannya mulai berkunang-kunang, maka ia tahu nyeri kepala bakal datang menyerangnya. Di tengah lapang pandangnya muncul bintik yang terang-benderang. Lambat-laun dalam beberapa saat bintik tadi membesar menjadi sebuah bulatan telur yang menyebar ke samping kiri.
Bulatan tadi tampak kabur atau gelap di tengahnya dan dikelilingi cahaya terang. Gambaran ini berlangsung sekitar lima menit, untuk kemudian memudar pelan-pelan hingga penglihatannya kembali normal. Tak pelak beberapa saat lagi giliran nyeri datang di kepala sisi kanan. Nyeri dirasakan sebagai berdenyut-denyut disertai rasa mual, rasa takut cahaya dan takut suara. "Anda terserang migren," kata dokter yang memeriksanya.
v Korbannya Wanita Langsing
Migren, terjemahan kata Prancis migraine, itu berasal dari kata Yunani hemikrania. Artinya, nyeri dirasakan pada satu sisi kepala. Penyebab pastinya masih merupakan teka-teki, meskipun migren sudah diamati orang sejak zaman Hipocrates tahun 400 SM. Malah para ahli migren sampai tahun 1988 masih sepakat bahwa migren merupakan gangguan nyeri kepala yang idiopatik (tak diketahui sebabnya), datang dalam serangan berulang-ulang dan berlangsung antara 4 - 72 jam.
Ciri khasnya ialah kepala dirasakan berdenyut-denyut pada satu sisi, intensitasnya bisa sedang sampai hebat disertai rasa mual, takut cahaya (fotopobi) dan takut suara (fonopobi). Pekerjaan rutin akan menambah intensitas nyeri. Begitulah serangan jenis nyeri kepala yang disebut sebagai migren umum (common migraine), Orang yang bersangkutan biasanya sehat fisik dan mental. Hanya mengalami penderitaan kalau migren umum datang menggodanya sewaktu-waktu.
Korban umumnya wanita, dan anehnya justru mereka yang berperawakan kecil, langsing, dengan sifat lincah, idealistis dan perfeksionistis. Hal ini merupakan suatu kenyataan, walaupun tidak pernah dapat dijelaskan mengapa. Jarang sekali wanita dengan perawakan besar dan sifat acuh tak acuh menjadi penderita migren.
Cuaca panas atau dingin, kelelahan fisik atau mental, terlambat makan, makanan tertentu dan masih banyak lagi, bisa menjadi faktor pencetus timbulnya serangan migren. Kalau ditelusuri, biasanya ada faktor keturunan dari pihak ibu. Angka kejadian migren di luar negeri cukup tinggi, disebutkan angka 10%. Di Indonesia belum pernah diteliti, tapi agak.nya tidak akan mencapai angka sepuluh tersebut.
Diagnosisnya mudah ditegakkan karena riwayatnya mempunyai pola tertentu yang khas. Dokter hanya perlu mendengarkan keluhan pasien dengan saksama dan mengarahkannya. Tidak diperlukan peralatan canggih. Apalagi kalau setiap serangan nyeri kepala didahului suatu gangguan penglihatan berupa melihat bintik terang yang berkembang jadi bulatan telur yang terang-benderang di sekitarnya dan gelap di tengahnya, seperti dialami gadis tadi. Gangguan penglihatan itu namanya aura, suatu keadaan yang mendahului datangnya serangan nyeri kepala.
Ada berbagai ujud gejala aura, mulai dari halusinasi visual sederhana sampai yang kompleks, gangguan afek, keadaan mimpi, gangguan wicara, disorientasi waktu dan tempat, sampai kesurupan. Migren yang serangannya didahului dengan aura disebut migren klasik (classic migraine). Migren jenis inilah yang menjadi perhatian utama para pakar migren. Mereka tak habis-habisnya meneliti gejala aura ini sejak dulu hingga sekarang untuk lebih mendalami kerahasiaannya. Memang aura inilah yang menyebabkan sifat kerahasiaan migren.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar