Kamis, 26 November 2009

Minyak lemon antiseptik sebagai Terapi Aroma

v Minyak lemon antiseptik
Dalam penelitiannya Pou­cher (1936) membandingkan, efek antiseptik 33 jenis mi­nyak esensial dengan efek antiseptik feriol (bahan anti­septik dalam larutan karbol atau lisol) dengan media yang dikontaminasi dengan air dari tangki limbah. Hasilnya, minyak lemon (Citrus limon) yang mengandung sinamal dehida memiliki kekuatan antiseptik di atas fenol.
Sifat antiseptik dan antibakterial pada minyak lemon ini mungkin menjelaskan mengapa pasien penyakit maag dapat sembuh setelah minum cam­puran lemon dan sirup maple. Sifat antiseptik minyak lemon mung­kin telah membunuh sebagian kuman di dalam lambung yang menyebabkan penyakit maag. Sebagaimana diketahui, lebih dari 80% penyakit maag kronis ternyata disebab­kan oleh infeksi Helicobacter pylori sejenis kuman yang menyukai suasana asam. Ku­man tersebut bukan dibunuh oleh cairan lemon yang asam, tetapi oleh minyak lemon yang berasal dari kulit lemon yang ikut terperas ketika buah lemon diperas. Sementara itu, cairan lemon yang asam di­netralkan oleh campuran air dan sirup maple yang alkalis sehingga mengurangi rasa perih pada lambung.
Barangkali kita pernah mendengar nama Kamillosan sebagai salep atau minyak yang berkhasiat menyembuh­kan luka selaput lendir, se­perti luka puting atau sari­awan pada mulut. Salep Ka­millosan ini ternyata berasal dari minyak tanaman chamo­mile yang mengandung dua senyawa antiinfeksi dan fu­ngisida yang aktif, yakni cha­mazulene dan (-)-a-bisabolol.
Minyak lainnya yang juga bersifat antiinfeksi adalah mi­nyak lavender, cengkih, kayu manis, thymi, kayu putih, dan pohon teh. Di Prancis, uap minyak pohon teh dipakai dengan cara dihirup untuk mengobati radang tenggorokan dan tonsilitis. Minyak cengkih juga dikenal untuk perawatan aseptik akar gigi sebelum gigi ditambal. Minyak kayu manis dan thymi sering digunakan dalam campuran obat batuk untuk mengurangi in­flamasi saluran napas atas.
Beberapa jenis minyak juga dikatakan memiliki kha­siat. antivirus, seperti minyak melissa serta eucalyptus yang dalam terapiaroma dipakai untuk infeksi herpes simpleks dan minyak geranium untuk infeksi herpes zoster. Minyak eucalyptus juga berkhasiat untuk mengatasi infeksi dua strain virus influenza (Vich­kanova 1973). Di samping se­bagai antivirus, minyak eucalyptus dikenal sebagai anti­parasit seperti terlihat pada kalung anticaplak yang me­ngandung minyak eucalyptus dan dijual di pet shop untuk anjing atau kucing. Aroma minyak eucalyptus, kayu pu­tih, dan cengkih juga dipakai untuk mengusir nyamuk serta serangga lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar