Kamis, 26 November 2009

Minyak Asli Sebagai Terapi Aroma

Minyak asli
Penggunaan minyak esen­ial dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pemijatan, perendaman, penghi­rupan, pengolesan, penyemprotan, lotion, dan melalui mulut. Cara terakhir terutama digunakan untuk jenis-jenis



minyak yang tidak berbahaya dan khasiatnya sudah diakui secara medis seperti pepper­mint oil yang dipakai dalam campuran obat batuk.
Jenis minyak esensial un­tuk terapiaroma medik harus berupa bahan minyak asli dan belum dicampur dengan ba­luan-bahan sintetis. Pemakaian ininyak esensial murni de­ngan cara dan takaran yang I >enar jarang mengakibatkan (ek sampingan yang tidak likehendaki. Berikut petunjuk praktis takaran minyak esen­ial untuk berbagai cara peng­gunaan:
§ Untuk pemijatan, dua atau tiga tetes minyak esensial lapat dicampurkan ke da­lam minyak pembawa se­perti minyak zaitun atau jojoba. Kalau kedua minyak mi tidak ada, kita dapat memakai minyak sayur atau nabati lainnya.
§ Untuk perendaman digunakan enam tetes minyak esensial dalam satu bak air mandi rendam.
§ Untuk pemakaian dalam bentuk uap, kita dapat membuat campuran minyak esensial dalam larutan al­kohol 90% (1 : 10 sampai 1 : 5) dan menguapkannya dengan alat vaporizer (misalnya, alat penguap obat nyamuk elektrik cair setelah botol yang berisi larutan obat nyamuk tersebut dicuci bersih). Contoh pemakaian minyak esensial yang ber­bentuk uap adalah peng­gunaan uap minyak euca­lyptus sebagai pengusir nyamuk alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
§ Untuk penghirupan, diguna­kan 2 - 3 tetes minyak esen­sial pada bantal dengan syarat pasien menyukai bau harumnya. Minyak lavender sering diberikan dengan cara ini untuk mengatasi sulit tidur. Cuma yang men­jadi masalah minyak ini sering dijual di toko bahan parfum dengan nama la­vender mengingat minyak lavender yang asli cukup mahal.
§ Cara penghirupan yang lain dengan meneteskan 2 - 3 tetes minyak esensial ke dalam air panas kemudian uapnya dihirup. Cara ini dilakukan, misalnya, pada penggunaan minyak kayu putih atau peppermint untuk melegakan pernapasan dan mencairkan dahak. Minyak esensial dapat pula dihirup lewat penyemprotan alat sprayer. Untuk cara ini, minyak esensial dapat dicampur dengan air bersih.
§ Untuk pemakaian oral, mi­salnya minyak peppermint, takaran minyak esensial yang dianjurkan adalah 1 - 2 tetes dalam 5 cc larutan pembawa seperti madu, de­ngan syarat minyak terse­but harus asli dan dibeli di apotek sesuai petunjuk dok­ter atau apoteker yang me­mahami khasiat serta pemakaiannya. Jika masih ra­gu akan keasliannya, se­baiknya membuat sendiri dari bahan alami, seperti minyak lemon yang dapat diperoleh dengan cara memeras kulit lemon atau minyak jahe yang bisa di­peroleh dari air perasan parutan jahe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar