Mengobati keracunan ikan dengan Daun pandan
PANDAN termasuk suku Pandanaceae (pandan-pandanan) yaitu kelompok tumbuhan berupa terna, semak yang kadang bercabang dan daunnya berbentuk pita serta bagian tepi bawah pertulangan utama daunnya berduri.
Susunan daunnya berbentuk spiral, dengan bagian pangkal memeluk batang. Dan daunnya biasanya dipakai sebagai bahan pewangi membuat bubur jenang, makanan dan juga sebagai bahan kerajinan membuat anyaman. Buahnya menggantung berserabut,dan biasanya berwarna cokiat. Bunganya berkelamin satu, tersusun dalam bentuk tongkol. Beberapa jenis pandan yang kini dibudidayakan sebagai tanaman hias atau industri. Seperti Pandan kecil, Pandan Kowang, Pandan laut dan Pandan Akanggi.
Pandan Kecil (Pandanus Polycephalus) biasanya tumbuh di tepi pantai dan hanya dijumpai di Maluku dan Sulawesi. Daun muda pandan kecil di campur dengan pinang muda dan sirih bisa sebagai obat keracunan ikan, ini biasanya digunakan oleh orang Maluku.
Pandan Kowang dalam bahasa latin Pandanus Furcatus juga biasa disebut lidah tedung atau Cangkuwang. Tumbuhan ini tersebar di Sumatra dan Jawa. Daunnya yang panjang bisa mencapai 5,5 meter dan lebar 14 sentimeter. Jenis pandan ini biasanya dibudidayakan untuk industri kerajinan anyaman membuat tikar. Selain sebagai bahan kerajinan, daunnya disedu untuk obat desentri.
Pandan laut atau Pandanus Tectorius ini juga sebagai bahan pokok anyaman berbagai jenis kerajinan. Maka tumbuhan ini kini banyak sekali dibudidayakan. Sedangkan Pandan Wangi (Pandanus Aanarryllifolius) atau sering disebut Pandan musang atau pandan harum, merupakan tumbuhan yang paling mudah dicari. Karena tumbuhan ini banyak tumbuh di pekarangan rumah. Selain sebagai tanaman hias, karena daunnya berbau harum "wangi' maka banyak digunakan orang sebagai bahan pewangi membuat bubur jenang ataupun makanan. Perawakannya berupa terna dengan tinggi kurang dari 2 meter.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar