Kamis, 26 November 2009

Mengobati keracunan ikan dengan Daun pandan

Mengobati keracunan ikan dengan Daun pandan

PANDAN termasuk suku Pandanaceae (pandan-pan­danan) yaitu kelompok tum­buhan berupa terna, semak yang kadang bercabang dan daunnya berbentuk pita serta bagian tepi bawah pertulangan utama daunnya berduri.
Susunan daunnya berben­tuk spiral, dengan bagian pangkal memeluk batang. Dan daunnya biasanya di­pakai sebagai bahan pewangi membuat bubur jenang, ma­kanan dan juga sebagai bahan kerajinan membuat anyam­an. Buahnya menggantung berserabut,dan biasanya berwarna cokiat. Bunganya ber­kelamin satu, tersusun dalam bentuk tongkol. Beberapa je­nis pandan yang kini dibudidayakan sebagai tanaman hias atau industri. Seperti Pan­dan kecil, Pandan Kowang, Pandan laut dan Pandan Akanggi.
Pandan Kecil (Pandanus Polycephalus) biasanya tum­buh di tepi pantai dan hanya dijumpai di Maluku dan Su­lawesi. Daun muda pandan kecil di campur dengan pi­nang muda dan sirih bisa se­bagai obat keracunan ikan, ini biasanya digunakan oleh orang Maluku.
Pandan Kowang dalam ba­hasa latin Pandanus Furcatus juga biasa disebut lidah te­dung atau Cangkuwang. Tumbuhan ini tersebar di Su­matra dan Jawa. Daunnya yang panjang bisa mencapai 5,5 meter dan lebar 14 sen­timeter. Jenis pandan ini bi­asanya dibudidayakan untuk industri kerajinan anyaman membuat tikar. Selain seba­gai bahan kerajinan, daunnya disedu untuk obat desentri.
Pandan laut atau Pan­danus Tectorius ini juga seba­gai bahan pokok anyaman berbagai jenis kerajinan. Maka tumbuhan ini kini banyak sekali dibudidayakan. Sedangkan Pandan Wangi (Pandanus Aanarryllifolius) atau sering disebut Pandan musang atau pandan harum, merupakan tumbuhan yang paling mudah dicari. Karena tumbuhan ini banyak tumbuh di pekarangan rumah. Selain sebagai tanaman hias, karena daunnya berbau harum "wa­ngi' maka banyak digunakan orang sebagai bahan pewangi membuat bubur jenang atau­pun makanan. Perawak­annya berupa terna dengan tinggi kurang dari 2 meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar