Mengatur Waktu Tidur dan Makan
Sebagian rumah, punya kondisi layaknya hotel, hampir penghuninya tidak mengenal satu sama lain, dan jarang sekali mereka bertemu. Atau kayak terminal yang penghuninya hanya bersimpangan, tidak pernah bertegur sapa, bahkan seperti robot yang tidak bisa berucap. Acapkali orang yang satu berangkat pagi, pulangnya sudah malam. Penghuni lainnya, berangkat sore, pulang pagi. Kendati pun satu rumah, namun tidak pernah bertemu, bagaikan roda speda, kendatipun jerujinya berkumpul, namun tak pernah bertemu, hanya berputar-putar terus sampai karatan. Atau bagai para penumpang bus dari Jakarta menuju Surabaya, kendati satu bangku, penumpangnya tidak bertegur sapa. Dan begitu turun, mereka tidak mengerti, siapa yang duduk sebangku dengannya.
Sebagian anak makan atau tidur kapan saja mereka suka sehingga menyebabkan mereka menyia-nyiakan waktu, juga menumpuk antara makanan yang satu dengan lainnya. Ini menyebabkan tidak teratur, lemah semangat dan banyak waktu yang sia-sia serta membentuk jiwa tidak konsisten (istiqamah).
Sebagian orang yang pandai berdalih mengatakan, anak-anak yang sekolah dan kuliah waktu keluarnya tidak bersamaan, laki-laki dan perempuan, demikian pula halnya dengan pegawai, buruh dan pedagang. Namun kondisi seperti ini tentunya tidak berlaku untuk semua. Sungguh, tidak ada kenikmatan yang melebihi berkumpulnya satu keluarga di meja makan, lalu menggunakan kesempatan tersebut untuk mengetahui keadaan masing-masing serta mendiskusikan sesuatu yang bermanfaat. Bagi pemimpin rumah tangga hendaknya menentukan waktu kembali (pulang) ke rumah, dan izin kalau mau bepergian, terutama bagi anak-anak kecil yang masih dikhawatirkan terjadi apa-apa atas mereka.
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahapenerima taubat lagi Mahapenyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Quran dan Al-Hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahakuasa lagi Mahabijaksana (QS. Al-Baqarah: 128-129).
Selasa, 24 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar