Sabtu, 28 November 2009

Mencermati Kehidupan Anak Kembar 5

Hampir diawetkan
Pada 24 Mei 1934, di tengah-tengah krisis ekonomi dunia, Elzire Dionne (25), petani dari sebuah pertanian di Ontario, melahirkan mereka. Kemungkinan melahirkan anak kembar lima tanpa pembuah(in buatan I : 57 juta. Makanya memperoleh anak kembar tima tak pernah terpikirkan, lebih-lebih oleh keluarga sesederhana pasangan Elzire dan Oliva Dionne. Sampai sekarang baru keluarga ini yang mempunyai kembar lima tanpa obat penyubur.
Sang ibu, Elzire Dionne, sebelumnya sudah melahirkan 6 anak (salah satunya bayi yang baru saja meninggal). Kelahiran kembar limanya hampir membuatnya Meninggal dunia. Ketika sadar, ia menangis sambil sesambat pada suaminya, Oliva. "Lima? Ya, Tuhan!" Oliva Dionne pun tak kalah kalutnya. Bagaimana ia akan memberi nafkah bagi sepuluh anaknya? Dokter Allan Roy Dafoe dan dua orang bidan yang membantu persalinan hampir menganggap usaha membantu kelahiran itu sia-sia. Bayi-bayi yang dimandikan dengan minyak zaitun dan ditaruh di bak cucian untuk dihangati di atas oven, kecil sekali kemungkinan hidupnya. "Mereka seperti anak tikus," kata Dafoe. Berat tiga bayi terbesar cuma 900 g, sementara Emilie dan Marie lebih sedikit lagi. Mereka pun tidak memperoleh ASI setelah 52 jam lahir, kecuali campuran air hangat, susu sapi, dan sirup berikut beberapa tetes rum.
Sensasi pun merebak. Mereka bolak-balik dipotret para wartawan. Sang ayah, yang kalut, hampir saja menjual anak-anaknya kepada pengusaha hiburan dari Chicago. Mereka bermaksud memamerkannya di pasar malam, hidup atau mati. "Mereka tidak yakin kami bisa bertahan hidup. Kami hahkan hampir diheri spiritus untuk diawetkan," kenang Cecile.
"Dalam kehidupan kami, yang dibicarakan selalu soal uang. Tidak pernah soal kasih sayang!" komentar Annette pahit. Lepas dari pengusaha hiburan Chicago, mereka dijadikan aset gereja, walikota, bahkan negara. Perwalian mereka pun jatuh ke tangan negara bagian Ontario ketika kelimanya baru menginjak usia 2 bulan dan masih dalam kondisi rentan.
Dikaryakan sang ayah
Sejak itu mereka menjadi aset" yang harus dilestarikan. Dokter Defoe maupun psikolog anak William Blatz sibuk mengamati anak asuh mereka. "Kami tidak ada kontak dengan ibu atau ayah, juga saudara-saudara kami yang lain," keluh Yvonne, Cecile, dan Annette yang saat ini berusia 62 tahun, "Kami tidak pernah merasakan kehidupan yang normal."
Ibu dan ayah mereka tak pernah bisa memeluk buah hatinya sampai mereka berusia 2 tahun. Dokter Defoe takut anak asuhnya terkena bakteri. Padahal setiap hari, kelima anak itu menghabiskan waktu satu jam untuk dipotret oleh juru potret yang datang jauh-jauh dari New York untuk menyebarkan foto-foto perkembangan si kembar lima. Eksploitasi terhadap mereka baru berhenti setelah kelimanya menginjak usia 9 tahun. Mereka dikembalikan kepada orang tuanya, meski tanpa uang santunan sedikit pun. Padahal, mereka telah memberikan keuntungan bagi orang lain.
Keluarga Dionne yang sederhana tak cukup siap secara finansial menerima kehadiran kelima anak kembar mereka. Akhirnya, siklus lama berulang. Sang ayah mengkaryakan "hartanya", kali ini untuk menghidupi seluruh keluarga.
Sementara saudara-saudaranya pergi masuk asrama bersekolah atas biaya mereka berlima, kelima gadis ini harus tetap di rumah sebagai atraksi yang mendatangkan uang. Yvonne, Annette, Cecile, Emilie, dan Marie tetap saja "terpenjara.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar