Sabtu, 28 November 2009

Makbulnya Do’a di Tempat-tempat Mustajabah 1

Makbulnya Do’a di Tempat-tempat Mustajabah


Muslim mana yang tak ingin doanya dikabulkan Allah? Bayangkan bila ada suatu tempat dimana bila kita berdoa di tempat tersebut, doa akan dikabulkan Allah. Tentu, kita akan "mengejar" berdoa di tempat tersebut sedapat mungkin. Di Tanah Suci lah kesempatan tersebutterbuka lebar. Sebab, ada beberapa tempat-terutama Mekah dan Madinah-yang mustajab bila kita berdoa di sana.
Mekah dan Madinah adalah dua kota di Arab Saudi yang mendapat sebutan istimewa, Al Haramain. Tak ada tempat yang keistimewaannya melebihi kedua kota itu. Nilai-nilai keistimewaan kedua kota tersebut juga telah diberitakan AI Qur'an can hadits, Ada tiga masjid yang bila kita shalat di dalamnya, maka kita akan mendapat pahala berlipat-lipat, yakni Masjidil Haram di Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsha di Palestina. Bila di Masjidil Aqsha pahalanya bisa 1.000 kali lipat, maka di Masjid Nabawi 10.000 kali, dan bahkan di Masjidil Haram hingga 100.000 kali.
Menurut Sitaresmi Soekanto, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memang merupakan masjid-masjid yang istimewa dan utama. Meski balasan bila kita shalat di sana hingga 100.000 kali, menurut Sita tidak berarti setiap orang yang datang ke sana doanya pasti terkabul sehingga satu-dua kali berdoa sudah merasa cukup. "Betapa banyak orang yang tinggal di sana, bahkan penduduk sana, tapi hatinya tak tertambat. Hal itu kembali kepada masalah hidayah, rahasia Allah. Kebersihan hati serta adab-adab doa tetap harus diperhatikan," kata dosen mata kuliah agama Islam di Fakultas Sastra dan Bahasa, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.

v Tempat-tempat Istimewa dan Mustajabah
Selain istimewa, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi merupakan tempat istimewa dan mustajab untuk berdoa, Multazam, Raudhah dan Arafah adalah tempat yang paling mustajab untuk berdoa, lebih lengkap. Dalam kitab Majmu’, Imam Nawawi menyebutkan bahwa tempat yang istimewa di Tanah suci, sekaligus tempat mustajab, aadalah:
1. Multazam (anzara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah) yang merupakan bagian dinding yang terletak antara Hajar Aswad can pintu Ka'bah, sekitar 2 meter panjangnya. Multazam lah yang oleh Rasulullah disebutkan sebagai tempat "paling mustajab" untuk berdoa, seperti diriwayatkan AI Baihaqi dan Ibnu Abbas: "Antara Rukun Aswad-sudut tempat Hajar Aswad-dan pi ntu Ka'bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang minta sesuatu di Multazam, melainkan Allah mengabulkan permintaannya. "
2. Rukun Yamani dan Hajar Aswad (Masjidil Haram)
Rukun adalah sendi atau tiang, yakni 4 sudut Ka'bah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraql, Rukun Syami, dan Rukun Yamanl. Ruk.r As~.vad yang lebih dikenal dengan Hajar Asvdad merupakan posisi "batu hitam" yang menurut sebagian riwayat adalah batu dari yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Seat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari Allah untuk meninggikan pondasi Ka'bah, Hajar Aswad dijadikan sebagai salah satu bagian pondasi. "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. "(QS AI Baqarah: 127). Hajar Aswad adalah posisi permulaan bagi jamaah haji untuk melakukan thawaf. Karena keistimewaannya, berdoa di Hajar Aswad juga sangat mustajab. Disunnahkan juga untuk mencium batu hitam tersebut.
3. Maqam Ibrahim (dekat Ka'bah) Bukanlah kuburan, namun batu yang tercetak pijakan kaki Nabi Ibrahim seat beliau akan membangun Ka'bah. Diriwayatkan, batu tersebut dapat naik dan turun sendiri sesuai kemauan Nabi Ibrahim saat melakukan pemasangan batu untuk dinding Ka'bah. Ibnu Abbas menyebutkan: Tidak ada sesuatupun di bumi ini yang berasal dari surga, kecuali Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim. " Kini batu tersebut disimpan dalam bangunan kristal berkerangka besi dan tertutup kaca tebal. Di sekitar Maqam Ibrahim ini orang melakukan shalat sunnah apabila telah selesai thawaf. Istimewanya Maqam ini disebutkan Allah dalam QS AI Baqarah: 125, "Dan jadikanlah sebagian dari Maqam Ibrahim itu tempat shalat. "
4. Hijir Ismail (dekat Ka'bah)
Terletak di sebelah sebelah utara Ka'bah, berbentuk setengah lingkaran. Hijir Ismail dibangun Nabi Ibrahim sebagai tempat berteduh sewaktu membangun Ka'bah, Hijir Ismail pada awalnya masuk dalam bagian Ka'bah, namun kaum Quraisy saat memperbaiki Ka'bah dari kerusakan, karena kekurangan biaya mereka mengurangi bangunan Ka'bah 6 hasta. Rasulullah bersabda, "Dari ;4isyah ra berkata: Aku ingin sekali masuk ke dalam Ka'bah untuk shalat di dalamnya. " Maka Rasulullah SAW menarik tanganku masuk ke Hijir Ismail seraya berkata, ";4pabila engkau mau masuk ke dalam Ka'bah, maka sesungguhnya Hijir ini sebagian dari Ka'bah. Karena kaummu ketika membina Ka'bah kembali menguranginya hingga Hijir itu berada di luar Ka'bah." (Hadist riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Tirmizi). Oleh karena sebagian Hijir Ismail termasuk bagian Ka'bah, maka pelaksanaan Thawaf dilakukan di luar Hijir Ismail, termasuk juga shalat fardhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar