Kunci Diet Ramping Secara Efektif
Kegemukan alias obesitas disebabkan bertimbunnya lemak dalam tubuh, sehingga berat badan naik melampaui 20% dari berat badan normal. Ini bukan hanya bisa mengurangi keindahan penampilan, tapi juga mengundang masalah kesehatan, terutama penyakit kardiovaskuler dan metabolik.
Menghitung Batas Kegemukan
Ada beberapa cara menentukan kegemukan, di antaranya dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT) atau berat badan relatif (BBR).
Cara pertama, membagi berat badan (dalam kg) dengan kuadrat tinggi badan (dalam m). Rumusnya, BB/TB². Kalau hasilnya lebih besar dari 30 berarti sudah kegemukan, sedangkan 25 - 30 berat badan berlebihan (overweight), tapi belum sampai kegemukan. Kalau nilainya 20 - 25, berarti berat kita termasuk normal.
Untuk mendapatkan nilai BBR cukup membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi badan (dalam cm) setelah dikurangi 100, lantas hasilnya dikalikan 100%. Secara matematis adalah-(BB/TB-100) x 100%. Hasilnya, jika nilai BBR lebih besar dari 120 artinya kita sudah kegemukan, 110 - 120 berat badan berlebihan, dan 100 berat badan normal.
Langkah rasional untuk menanggulangi kegemukan adalah dengan mengatur antara asupan (intake) dan keluaran kalori setiap hari. Yakni mengurangi asupan energi dan/atau memperbesar jumlah kalori yang dikeluarkan
lewat olahraga.
Diet rendah kalori dengan gizi seimbang merupakan salah satu diet yang cukup efektif dan banyak dilakukan lembaga program perampingan. Dengan diet ini pembakaran lemak tubuh meningkat tanpa mengganggu simpanan protein. Kelebihan lain, tidak mengakibatkan pelaku diet mengalami defisiensi vitamin mineral, khususnya yang bisa menimbulkan anemia. Batasan asupan kalorinya antara 900 kalori dan 1.100 kalori per hari. Diet kurang dari 900 kalori per hari merupakan diet sangat rendah, yang disebut sebagai diet semi-starvasi. Diet ini sangat berbahaya jika dilakukan tanpa miengkonsumsi suplemen gizi dan pengawasan dokter.
Penurunan berat badan yang bisa dicapai dengan diet bergantung pada defisit kalori dalam diet terhadap kalori yang dibutuhkan tubuh. Di samping itu, ditentukan pula oleh seberapa besar timbunan lemak dalam tubuh.
Kalau selisihnya kecil, misalnya 200 kalori per hari; penurunannya diperkirakan cuma 30 g per hari. Bila cukup tinggi, misalnya 1.000 kalori, maka berat badan yang akan hilang kira-kira 150 g per hari alias 4,5 kg per bulan. Hitungan ini didasarkan pada acuan bahwa untuk membakar 1 g lemak tubuh perlu pembakaran 7 kalori, lantaran lemak tubuh juga mengandung air. Sementara 1 g lemak dari makanan menyumbang 9 kalori.
Kalau berat badan ideal sudah tercapai, tidak menjamin seseorang tidak akan melar kembali tubuhnya. Apalagi kalau pelaku diet kembali lagi pada pola makan semula. Soalnya, diet tidak mengurangi jumlah sel lemak, tapi hanya mengurangi kandungan lemak dalam kantung-kantung sel lemak.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar