Kamis, 26 November 2009

Kunci Diet Ramping Secara Efektif

Kunci Diet Ramping Secara Efektif


Kegemukan alias obesitas disebabkan bertimbun­nya lemak dalam tubuh, sehingga berat badan naik melampaui 20% dari berat badan normal. Ini bukan ha­nya bisa mengurangi keindahan penampilan, tapi juga mengundang masalah kese­hatan, terutama penyakit kardiovaskuler dan metabolik.
Menghitung Batas Kegemukan
Ada beberapa cara me­nentukan kegemukan, di antaranya dengan menghitung in­deks massa tubuh (IMT) atau berat badan relatif (BBR).
Cara pertama, membagi berat badan (dalam kg) de­ngan kuadrat tinggi badan (dalam m). Rumusnya, BB/TB². Kalau hasilnya lebih besar dari 30 berarti sudah kege­mukan, sedangkan 25 - 30 be­rat badan berlebihan (over­weight), tapi belum sampai kegemukan. Kalau nilainya 20 - 25, berarti berat kita terma­suk normal.
Untuk mendapatkan nilai BBR cukup membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi badan (dalam cm) se­telah dikurangi 100, lantas ha­silnya dikalikan 100%. Secara matematis adalah-(BB/TB-100) x 100%. Hasilnya, jika nilai BBR lebih besar dari 120 arti­nya kita sudah kegemukan, 110 - 120 berat badan berle­bihan, dan 100 berat badan normal.
Langkah rasional untuk menanggulangi kegemukan adalah dengan mengatur an­tara asupan (intake) dan ke­luaran kalori setiap hari. Yak­ni mengurangi asupan energi dan/atau memperbesar jum­lah kalori yang dikeluarkan
lewat olahraga.
Diet rendah kalori dengan gizi seimbang merupakan sa­lah satu diet yang cukup efektif dan banyak dilakukan lembaga program peramping­an. Dengan diet ini pemba­karan lemak tubuh meningkat tanpa mengganggu simpanan protein. Kelebihan lain, tidak mengakibatkan pelaku diet mengalami defisiensi vitamin ­mineral, khususnya yang bisa menimbulkan anemia. Batas­an asupan kalorinya antara 900 kalori dan 1.100 kalori per hari. Diet kurang dari 900 kalori per hari merupakan diet sa­ngat rendah, yang disebut se­bagai diet semi-starvasi. Diet ini sangat berbahaya jika di­lakukan tanpa miengkonsumsi suplemen gizi dan pengawas­an dokter.
Penurunan berat badan yang bisa dicapai dengan diet bergantung pada defisit kalori dalam diet terhadap kalori yang dibutuhkan tubuh. Di samping itu, ditentukan pula oleh seberapa besar timbunan lemak dalam tubuh.
Kalau selisihnya kecil, mi­salnya 200 kalori per hari; penurunannya diperkirakan cuma 30 g per hari. Bila cu­kup tinggi, misalnya 1.000 kalori, maka berat badan yang akan hilang kira-kira 150 g per hari alias 4,5 kg per bu­lan. Hitungan ini didasarkan pada acuan bahwa untuk membakar 1 g lemak tubuh perlu pemba­karan 7 kalori, lantaran lemak tubuh juga mengandung air. Sementara 1 g lemak dari ma­kanan menyum­bang 9 kalori.
Kalau berat badan ideal sudah tercapai, tidak menja­min seseorang tidak akan me­lar kembali tubuhnya. Apa­lagi kalau pelaku diet kembali lagi pada pola makan semu­la. Soalnya, diet tidak mengu­rangi jumlah sel lemak, tapi hanya mengurangi kandung­an lemak dalam kantung-kan­tung sel lemak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar