Sabtu, 28 November 2009

Kiat Merawat Buku agar Awet 4

v Mikrofim, fumigasi, dan laminasi
Pembuatan mikrofilm, terutama oleh suatu perpustakaan, juga merupakan salah satu usaha untuk merawat bahan pustaka. Pada umumnya perawatan dalam bentuk mikrofilm ini lebih banyak digunakan untuk surat kabar, arsip, atau majalah tertentu, serta buku-buku langka. Untuk menyimpan mikrofilm harus juga diperhatikan suhu dan kelembapan udara dalam ruangan, agar jamur tidak tumbuh pada mikrofilm.
Fumigasi juga sering dilakukan sebagai salah satu cara lain untuk merawat bahan pustaka. Fungsinya untuk membunuh serangga, terutama telur dan larvanya, serta mematikan jamur. Bahan yang umumnya digunakan untuk fumigasi adalah karbon tetraklorida, methyl bromide, thymol kristal, karbon disulfit, dan formaldehida.
Ada 3 cara melakukan fumigasi. Pertama, dilakukan di ruang penyimpanan bahan pustaka. Kedua, membawa buku ke ruang fumigasi, sementara ruang penyimpanan buku disemprot dengan bahan pembunuh serangga biasa. Ketiga, fumigasi dilakukan di dalam. lemari. Cara terakhir dilakukan jika jumlah buku koleksi tidak banyak.
Apabila buku yang dikoleksi sudah telanjur rusak, maka perlu dilakukan beberapa perbaikan dengan teliti, tekun, dan sabar. Misalnya menam bal atau menyambung kerta jika ada bagian buku yang hilang, robek, atau berlubang. Untuk menambal buku buku yang berlubang, biasanya digunakan pulp. Cara membuat pulp, kertas bekas dirobek kecil-kecil, kemudian dilumatkan bersama-sama dengan lem cair: Kertas yang berlubang diletakkan di atas kaca yang telah dibasahi dengan air suling. Bagian yang berlubang tersebut lalu ditambal dengan pulp. Setelah itu ditekan tambalan tersebut menggunakan kertas pengisap untuk kemudian dipres.
Untuk menyambung bahan pustaka, sekarang ini digunakan crompton tissue. Sementara untuk bahan pustaka yang hilang bagiannya, dapat disambung kembali dengan menggunakan kertas yang berserat panjang dan sudah bebas asam serta dilem dengan lem yang juga bebas asam.
Laminasi juga merupakan ; cara untuk melindungi bahan pustaka yang sudah rapuh agar keadaannya tidak menjadi lebih parah. Sebelum dilaminasi, buku yang masih berupa bundel harus dilepas satu per satu dan diberi nomor urut guna memudahkan dalam proses penjilidan kembali. Di samping itu, kertas-kertas tersebut harus terlebih dahulu dibebaskan dari asam. Kertas-kertas itu kemudian dijemur, sebelum akhirnya dipres.
Cara lain yang dapat digunakan untuk memperbaiki buku atau majalah yang rusak adalah melalui penjilidan. Sebelumnya, buku yang rusak harus dibersihkan dulu. Kemudian baru dijahit satu persatu. Apabila keadaan buku sudah terlalu rapuh, gunakanlah. lem yang terbuat dari bahan organik. Pemilihan lem jenis ini untuk menghindari pengaruh kelembapan yang akan membuat lem biasa menjadi zat makanan yang baik bagi serangga. Jika ini terjadi sama saja dengan mengundang serangga yang akan tambah merusak. Kertas dan karton yang digunakan harus bebas dari asam, karena asam dapat menular pada buku lain yang kadar asamnya sudah dihilangkan.
Kolektor buku maupun pustakawan sebaiknya tahu apa yang menjadi penyebab kerusakan buku, sehingga bisa langsung mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencegah terjadinya kerusakan koleksi bahan-bahan pustaka yang dimiliki atau dikelolanya. Tapi jangan lupa, para kolektor buku atau pengelola perpustakaan sebaiknya melengkapinya dengan alat pemadam kebakaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar