Sabtu, 28 November 2009

Kalau anak sering mengigau

Kalau anak sering mengigau
Mimpi juga menyalurkan energi mental yang sebenarnya akan lebih baik jika disalurkan dalam tindakan nyata. Ini terbukti, orang-orang yang aktif lebih jarang bermimpi, sedangkan yang kurang aktif malah sering bermimpi dan lebih banyak memikirkan mimpi-mimpinya itu.
Menurut Hoskisson, mimpi ada hubungannya dengan suhu badan. Di pagi-pagi buta, pada saat suhu badan kita sedang rendah-rendahnya, mimpi kita biasanya bersangkutan dengan masa lalu yang sudah lama lewat. Ketika baru saja tertidur atau ketika menjelang bangun, suhu badan kita lebih tinggi dan mimpi kita pun menyangkut peristiwa-peristiwa yang belum lama terjadi.
Kalau mimpi sering dianalisis dalam terapi atau analisis kejiwaan, ini berangkat dari teori yang mengatakan bahwa mimpi itu dunia bawah sadar yang berbicara kepada dunia sadar. Kalau kita takut, khawatir, ingin memberontak (tapi tidak bisa), keluarlah perasaan-perasaan ini di dalam mimpi. Jadi kalau suatu saat anak kita sering sekali bermimpi buruk atau mengigau, misalnya, mungkin ada baiknya kita menyelidiki apa yang sedang dirasakan anak itu diam-diam. Namun sayang, orang tua sering kurang berminat mendengarkan cerita anak tentang mimpi, sehingga lama-kelamaan anak akan segan menceritakan mimpinya lagi.

v Bayi pun bermimpi
Meskipun ia tidak menceritakan metode yang digunakan, Hoskisson berani memastikan bahwa bayi pun bermimpi. Malah mereka lebih sering bermimpi daripada kita. Mungkin karena waktu tidur mereka pun jauli lebih banyak dari kita. Kedengarannya memang aneh, tetapi pada waktu kita bermimpi sebenarnya kita tetap punya kesadaran terhadap apa yang terjadi di sekitar kitta. Jika telepon berdering, sesaat di dalam mimpi kita mengira itu bunyi bel rumah karena tamu yang kita nanti nantikan (di dalam mimpi) datang. Seorang anak bermimpi tidur di gudang belakang rumah yang lembap dan dingin. Tidak lama kemudian ia dibangunkan ayahnya, karena di tengah malam itu ia terjatuh dari tempat tidur dan telah beberapa lama merasa kan dinginnya lantai kamar. Gejala-gejala ini rupanya membawa Freud pada kesimpulan bahwa umumnya mimpi ada dua macam. Ada yang tampil sebagaimana adanya, ada yang merupakan cerminan hal lain yang dihindari kesadararn kita. Ini berakibat, hampir semua ujud dalam mimpi kita dapat diterjemahkan oleh psikoanalis ke makna-makna tertentu yang ada hubungannya dengan seks. Malah ada yang menghitung, alat vital pria bisa muncul dalam 120 macam simbol di dalam mimpi, sedangkan persetubuhan memiliki 50 simbol.
Namun menurut Hoskisson, para peneliti masalah tidur berpendapat para psikoanalis sulit sekali diajak berdialog berhubung mereka tidak terlalu berminat membuktikan keyakinan mereka. Jadi mungkin untuk sementara terserah pada kita, apakah akan repot menafsirkan mimpi-mimpi kita atau sekadar menikmatinya sebagai bunga tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar