Jumat, 27 November 2009

Jeauhi Gembrot Menuai Langsing

Olahraga menambah lapar?
Banyak orang bertanya-tanya bukankah latihan olahra­ga malah menimbulkan nafsu makan? Menurut Sadoso, tidak seluruhnya benar. Seseorang yang tidak pernah berolahra­ga atau berolahraga dengan takaran kurang, masukan ma­kannya malah jauh melebihi kebutuhan energinya. Bila se­seorang menjadi aktif, masuk­an makannya akan bertambah tapi tidak melampaui kebutuh­an energinya. Kata Sadoso, bila tingkatan aktivitasnya menjadi lebih besar, masukan kalori menjadi lebih rendah dari kebutuhan energi. Menu­rut penelitian Meyer dan Bul­len (1974) yang' dikutip Sadoso, setelah beberapa waktu, nafsu makan memang kembali nor­mal, tapi tetap di bawah penggunaan kalori yang terus naik.
Jadi, kalau ingin menurun­kan berat badan sebaiknya jangan hanya melakukan pengaturan makan saja, tapi dikombinasikan dengan olah­raga.
Latihan olahraga akan le­bih efektif untuk mengurangi berat badan, khususnya le­mak. Tapi protein tidak ba­nyak hilang dan badan ber­tambah sehat. Sedangkan, penur-unan berat badan de­ngan diit makancin, air dalam tubuh yang banyak berkurang. Diit yang terlalu ketat malah bisa membahayakan kesehat­an,sebab yang hilang bukan. lemak saja, tapi air dan ja­ringan lain yang penting bagi tubuh. Kalau kita kehilangan jaringan lain, maka tempat itu. akan cepat ditempati oleh le­mak kembali.

v Kalau mandi sauna
Kini di pusat-pusat olahra­ga diperkenalkan mandi sau­na, rollers, atau cara menu­runkan berat badan secara drastis. Cara itu. k-urang benar. Sauna, menurut Sadoso, ada­lah cara penurunan berat ba­dan yang berbahaya. Sewaktu berada dalam ruangan sauna temperatur badan memang naik sehingga tubuh berkeri­ngat. Tapi, keringat tak dapat menguap untuk menurunkan. temperatur badan. Sehenarnya sauna hanya untuk menghi­langkan rasa capek, hukan menurunkan berat hadan. Se­hab itu, jangan herlebihan.
Latihan senam seperti sit up, sering diajurkan untuk mengurangi lemak perut. Ini kurang benar, sebab dengan sit up lemak yang dibakar ku­rang banyak. Sit up kurang cocok untuk orang tua yang kesegaran jasmaninya kurang. Sebab tujuannya hanya untuk mengencangkan otot perut saja.
Penurunan berat badan yang benar adalah secara bertahap, kurang lebih 0,5 - I kg tiap, minggu. Emma menambahkan, per­lunya terapi psikologi dalam rangka menguruskan badan. Pola kebiasaan makan enak dan malas beraktivitas fisik harus dihilangkan. Kepcida yang menjalani diit ditanam­kan motivasi dan niat kuat serta tujuan jelas dalam me­lakukan diit. Percuma saja, kalau seseorang sesumbar: "Wah, aku sekarang nggak pernah makan nasi lagi, lo!" Tapi setiap dua hari sekali makan pizza atau fried chic­ken lengkap dengan kentang gorengnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar