Sabtu, 28 November 2009

Jantung Sehat & Rumput Gandum

Jantung Sehat & Rumput Gandum



Seorang ibu rumah tangga dari Semarang, Ny. Hindra Wijaya, mengaku, setelah minum tablet sari rumput gandum, kadar kolesterolnya turun. Kini nyonya yang semula menderita obesitas ini kembali memiliki berat tubuh ideal. Badan pun rasanya lebih segar. Sementara itu Hashim binti Jusuf asal Trengganu, Malaysia, yang sudah ham-pir putus asa karena didera penyakit kencing manis dan da-rah tinggi, merasa mendapat keajaiban ketika dengan meng-konsumsi rumput gandum penyakitnya berangsur-angsur sembuh. Keuntungan karena mengkonsumsi rumput gandum ini dialami pula oleh Djoharsih Noer, warga Jati Rawamangun, Jakarta, yang menderita tekanan darah tinggi. Dari beberapa pengakuan di atas timbul pertanyaan, sejauh manakah sebe-narnya khasiat rumput gandum?
Sebagaimana halnya tanaman hijau berklorofil, selain bernilai gizi dengan kandungan protein nabati, rumput gandum kaya akan serat. Komponen yang terdapat dalam bahan pangan ini tidak dapat dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan tapi memiliki sifat positif bagi gizi dan metabolisme. Belakangan ini para pakar gizi banyak mencurahkan perhatiannya pada serat makanan ini karena adanya beberapa bukti yang menunjukan bahwa sifat-sifat serat dapat efektif mencegah obesitas dan penyakit-penyakit yang ditimbulkan seperti, penyakit jantung koroner, stroke, menurunkan kadar gula darah.
Komponen serat gizi pada rumput gandum terdiri atas dua kategori yakni serat yang tak larut dalam air panas (insoluble dietary fiber, IDF). Contohnya, selulosa, hemisellulosa, dan lignin. Jenis serat ini bisa didapatkan dari sayuran, gandum, dan produk sereal lainnya. IDF ini berfungsi mempercepat waktu transit bahan makanan dalam usus, menghambat hidrolisapati dan penyerapan glukosa serta meningkatkan volume faeses. Dengan demikian akan mengurangi peluang terserapnya zat-zat karsinogen penyebab kanker yang mungkin terikut dalam makanan dan selanjutnya dibuang bersama kotoran. Yang kedua adalah serat yang larut (soluble dietary fiber, SDF) yakni pektin dan gum yang banyak terdapat dalam buah-buahan, gandum, kacang-kacangan, dan sebagainya. Jenis serat ini dapat memperlama waktu transit makanan dalam lambung. Kemampuannya menyerap air menyebabkan viskositas bahan makanan dalam lambung meningkat. Dengan demikian perut akan cepat kenyang, sehingga dapat mengurangi konsumsi kalori berlebihan dari komponen gula.
Serat dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh melalui beberapa mekanisme. Pertama, serat gizi SDF menyerap dan mengikat cairan yang mengandung banyak kolesterol yang dikeluarkan pankreas serta empedu untuk pencernaan lemak. Ini menyebabkan kolesterol keluar dari tempat sintetis lipo-protein sehingga kadar kolesterol dalam darah menurun. Cairan bersama kolesterol yang terikat dalam serat selanjutnya dibuang bersama kotoran atau faeses. Untuk menggantikan asam empedu yang hilang tersebut, kolesterol dalam tubuh akan dirombak, sehingga makin banyak serat makin banyak asam empedu yang dibuang. Artinya, makin banyak kolesterol yang dikeluarkan dari tubuh, dengan demikian kadar kolesterol dalam tubuh akan menurun.
Serat juga bisa menghambat penyerapan lemak. Pasalnya fermentasi serat dalam usus besar oleh berbagai bakteri akan menghasilkan asam propionat yang dapat menghambat sintesis kolesterol dalam tubuh.
Seperti diketahui, penyebab utama timbulnya penyakit jantung koroner adalah tingginya kadar kolesterol dalam plasma darah. Karena itu upaya yang dilakukan untuk mencegahnya adalah menurunkan kadar kolesterol dalam darah sampai batas normal. Salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang kaya serat.
Cara lain untuk mencegah penyakit jantung koroner adalah dengan mengkonsumsi vitamin B6, B12, dan asam folat. Kebetulan ketiga unsur itu pun terkandung dalam rumput gandum. Vitamin E, B12 dan asam folat akan menurunkan kadar homosistein dalam tubuh. Homosistein ini kalau dibiarkan dapat melukai pembuluh darah, yang.pada akhirnya menjadi tempat menumpuknya asam lemak dan kalsium. Akibat yang lebih parah lagi, pembuluh darah akan tersumbat. Ini pemicu penyakit kardiovaskuler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar