Sabtu, 28 November 2009

Heboh Klon Manusia 1

Heboh Klon Manusia

Seribu satu pertanyaan yang menggebrak semacam itu akan muncul kelak, kalau betul-betul ada klon manusia dilahirkan dan hidup terus menjadi manusia klon. Apa lagi kalau ada media massa yang menakut-nakuti pembacanya dengan judul tulisan "Sesudah domba, giliran umat manusia yang diklon." (Padahal belum).
Maret, 1997 masyarakat sedunia heboh tentang keberhasilan pakar rekayasa genetika Skotlandia,. Ian Wilmut mengklon domba. Semula orang acuh tak acuh, tapi setelah ada yang berspekulasi bahwa tak lama lagi tekniknya dapat diterapkan pada manusia, meledaklah heboh Itu. Klon manusia ini bagaimana mengurus akte kelahirannya? kaau tidak bisa mendapat KTP, apakah la akan, di.biarkan menjadi orang malang yang stateless? Apakah ia juga dilindungi hak asasinya sebagaimana manunia?

v Dari tempelan sampai kultur jaringan
Mengapa pengklonan manusia bikin heboh, sedangkan tanaman seperti karet unggul, anggrek cantik, dan pisang enak adem ayem saja? jawabannya bisa bermacam-macam dan kontroversial, sehingga menarik untuk ditulis di koran dan majalah.
Tapi omong-omong, klon itu apa sebenarnya?
Istilah clone (dari klon Yunani) semua berarti ranting tanaman. Akan tetapi di kalangan hortikultura, istilah itu sudah lama dipakai untuk menyatakan tanaman (beserta kelompoknya) yang berasal dari satu pohon induk saja. Pohon ini biasanya pohon unggul hasil mutasi dari pohon kebanyakan. Semua batang individu pohon apel Macintosh misalnya, adalah anggota suatu klon. Juga perkebunan karet ratusan hektar, dan kebun kentang puluhan hektar, ditanami klon unggul, karena perkebunan itu memerlukan bibit ribuan batang secara serentak, dan sedapat mungkin seragam supaya efisien pengelolaannya. Suatu hasil penangkaran, yang tidak mungkin dilayani dengan biji yang makan waktu lama sekali sebelum bisa panen. Selain dapat menghasilkan bibit secara masal, pengklonan juga meneruskan sifat-sifat unggul dari tanaman induk ke anak klon itu. Berbuah banyak dan bermutu misalnya, tahan penyakit dan tahan lama disimpan selama diperjualbelikan, akan diwariskan ke klon keturunan secara utuh, tak berubah sedikit pun.
Pada tahun 30-an dulu, bibit karet diklon dengan menempelkan pucuk ranting pohon induk ke calon batang bawah. Ranting ini bisa ratusan banyaknya, dan untuk ukuran waktu itu, sudah banyak. Bagi kita yang hidup di tahun 90-an, cara itu. sudah ketinggalan kereta, karena kurang banyak menghasilkan klon dalam waktu singkat. Begitu juga pembibitan di perkebunan kentang. Kentang unggul diklon dengan membelah-belah umbi induknya menjadi potongan kecil-kecil, yang diusahakan benar agar tiap potongan mengandung satu tunas. Walaupun sudah lebih cepat bisa dipanen, namun cara ini pun sekarang dianggap kuno, karena masih kurang masal, daripada cara pembiakan derigan kultur jaringan. Cara yang akhir ini diterapkan pada tanaman yang diminta cepat-cepat dijual. Misalnya anggrek untuk diekspor musiman, dan pisang Cavendish untuk memasok perkebunan pisang multinasional ratusan hektar luasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar