v Mengalami mutasi
Dalam tubuh kita ada sel yang dinamakan natural killer yakni sel darah yang tergolong dalam sistem kekebalan seluler tidak spesifik karena walaupun bisa membedakan antara antigen pribadi (selfantigen) dan antigen bukan pribadi (nonself-antigen) tetapi tidak bersifat spesifik dan tidak mempunyai memori terhadap antigen tertentu.
Fungsi sel NK ini adalah sebagai immuno-surveilance atau pengawas kekebalan yang khas dapat menghancurkan sel tumor dan 'partikel virus atau sel yang terinfeksi virus.
Sel tumor sesungguhnya semula berasal dari sel/jaringan tubuh pribadi (self antigen) yang seharusnya dalam keadaan normal tidak akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Tetapi karena sel tersebut mengalami mutasi di mana sifat dan bentuk antigennya berubah, maka dikenal oleh sistem kekebalan tubuh sebagai antigen bukan pribadi. Mutasi tersebut dapat disebabkan oleh perubahan spontan pada sel itu sendiri, rangsangan zat kimia, rangsangan fisik, radiasi, infeksi virus, dan faktor genetik.
Dr. Michael lrwin dan kawan-kawannya menggambarkan bagaimana stres mendorong keluarnya CRF hipothalamus dalam otak. Percobaan dengan tikus menunjukkan bahwa CRF membantu keluarnya norepinephrine dari saraf simpatik, yang nampaknya akan mengurangi kemampuan sel NK untuk menghancurkan sel tumor.
Para ahli berkesimpulan, stres kejiwaan menimbulkan perubahan kimiawi dalam otak sehingga menyebabkan bagian otak yang disebut hipothalamus membebaskan corticotropin releasing factor (CRF). CRF ini mempengaruhi kelenjar hipofisa dan mengeluarkan corticotropinreleasing hormone (CRH). CRH yang merangsang kelenjar anak ginjal atau glandula suprarenalis menghasilkan hormon epinephrin dan norepinephrin serta glucocorticoid. Hormon epinephrin dan norepinephrin pada ujung-ujung serabut saraf simpatik ini merangsang kelenjar getah bening dan limpa (mengandung banyak set limfosit) sehingga menekan kemampuan set NK untuk menghancurkan set tumor. Sedangkan hormon glucocorticoid bersifat katabolik dan proteolitik (menghancurkan protein) serta menekan sistem kekebalan baik humoral (dalam cairan tubuh) maupun seluler, termasuk menekan jumlah dan fungsi set NK.
v Sel NK dan stres
Untuk menentukan apakah ada perbedaan aktivitas set NK dan beberapa tipe set T pada subjek yang berbeda derajat depresinya, seorang ahli bernama Dr. Michael Irwin dan kawan-kawan melakukan penelitian pada 3 kelompok istri yaitu: 1. kelompok yang suaminya sehat, 2. kelompok yang suaminya sedang dalam pengobatan kanker paru-paru, dan 3. kelompok yang suaminya baru meninggal karena kanker paru-paru. Evaluasi menggunakan skala psikiatri SRRS (Social Reajustment Rating Scale) selama 3 kali dalam jangka waktu 1 - 3 bulan dengan tujuan untuk menilai perubahan terakhir dalam hubungan pasangan tersebut dan pengalaman hidup lainnya.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar