Bantuan pada Anak
Elizabeth Hartley-Brewer nenulis buku.kumpulan pertanyaan-pertanyaan kita pada buku parenting asal Inggris, juga memberikan kiat. kiat agar orang tua tak menjadi pushy parent (terlalu mendominasi) sehingga anak merasa diarahkan, bukan dikendalikan:
Dukungan dan dorong anak untuk berani berbuat
Perlihatkan antusiasme: Antusiasme orang tua tentu antusiasme yang penuh kegembiraan bukan penekanan yang akan memberi motivasi yang kuat pada anak untuk berusaha atau melakukan sesuatu yang baik.
Bersikap positif: Fokuskan perhatian pada usaha anak untuk mendapatkan sesuatu. Mungkin akan terlihat betapa kerasnya usaha mereka melakukan sesuatu. Ini tentunya harus dihargai. Dan lihatlah setiap kesalahan mereka sebagai kekeliruan sesaat, bukan tanda dari kegagalan masa depan. Jadi jangan buru-buru panik bila anak tak selalu mendapat nilai bagus di sekolahnya.
Terima dan mengertilah: Dengarkan kesulitan-kesulitan mereka dan terimalah ini semua sebagai sebuah kebenaran dari mereka, bukan sekedar akal-akalan mereka. Bila mereka katakan sulit mengerjakan soal matematika, terimalah itu dan cari jalan keuar. Bukan langsung menuduh mereka hanya malas mengerjakan soal itu.
Doronglah rasa percaya diri mereka: Ketika mereka punya satu tugas untuk dikerjakan, katakanlah sesuatu yang membuat mereka berani dan bahwa mereka bisa melakukan hal itu dan biarkan mereka mengerjakan itu sendiri. Namun letap tunggui, kalau-kalau mereka butuh bantuan Anda.
Tertariklah pada apa yang mereka kerjakan. Ajukan pertanyaan terbuka dan mengarahkan, bukan pertanyaan yang memojokkan. Misalnya, katakanlah, 'Kenapa langit di gambarmu berwarna kuning?" Jangan, 'Bukankah langit seharusnya berwarna biru?"
Biarkan anak mengontrol dirinya sendiri kapanpun memungkinkan, biarkan anak bekerja berdasarkan tujuan-tujuan, standar dan jangka waktu yang mereka tetapkan sendiri. Bukan berdasarkan tujuan, standar dan waktu yang Anda tetapkan buat mereka. Ini yang disebut memberi kebebasan pada anak, bukan mengekang sepenihnya.
Jangan masuk terlalu cepat untuk menghindarkan atau memperbaki setiap kesalahan anak. Berikan ruang bagi mereka untuk melakukan kesalahan, justru dari kesalahan itu mereka bisa belajar untuk lebih bak. Namun perhatikan pula bahayanya. Jangan, misalnya, anak dibiarkan main di jalan raya, padahal jelas itu berbahaya.
Bantu dengan menawarkan beberapa solusi yang memungkinkan, daripada memberi tahu mereka apa yang schatusnya mereka lakukan. Terimalah bahwa mereka punya cara tersendiri dalam melihat dan mengerjakan sesuatu.
Tawarkan beberapa pilihan tentang kapan mereka melakukan sesuatu dan di mana mereka bisa mengerjakannya.
Jika mereka kehabisan waktu dalam menyelesaikan sesuatu, jangan menyelesaikannya untuk mereka. Biarkan mereka yang menanganinya dan menyelesaikannya sendiri.
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar