Sabtu, 28 November 2009

Anak dalam Perspektif Al-Qur'an

Riwayat lain menyebutkan Ibnu Abbas ra juga pernah mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan Al-Baaqiyaat Ash Shaalihaat adalah semua amal shalih, baik berupa ucapan atau perbuatan yang selalu kekal pahalanya bagi pelakunya di akhirat. Pendapat ini ditarjih (diunggulkan) oleh Imam Ath-Thabari (TafsirAth Thabari, VIII/232) dan dikomentari oleh Imam Al-Qurthubi sebagai pendapat yang shahih insya Allah, sebab apa saja yang kekal pahalanya boleh dibilang seperti itu (Al-Jaami' li Ahkaam Al-Qur'an, Al-Qurthubi X/269).
Dengan penjelasan di atas, maka sesungguhnya anak dapat menjadi ziinah (perhiasan) yang qayyimah (bernilai dan berharga) bagi kedua orang tua, masyarakat, bangsa dan negaranya ketika ia selalu akrab dengan "Al-Baaqiyaat Ash-Shaalihaat". Ketika ia selalu dididik dan ditarbiyah secara kontinyu dan terpadu untuk menjadi insan yang imannya benar, pintar dan berbadan segar. Maka, inilah aset yang kekal yang "lebih baik pahalanya di sisi Allah serta lebih baik untuk menjadi harapan".
Dan harta yang dikerahkan untuk membiayai anak yang seperti itu, tentunya juga akan menjadi ziinah yang qayyimah lagi kekal pahalanya bagi pemiliknya di akhirat nanti. Maka, bersyukurlah kepada Allah SWT jika anda pemilik harta dan anak dengan kriteria di atas. Jika belum, maka hendaknya hal ini selalu menjadi khairu amalinaa (harapan terbaik) kita semua. Allaahumma, amin ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar