Jumat, 27 November 2009

Alergi Kosmetik

Alergi Kosmetik


Berniat tampil cantik dan segar, tetapi yang terjadi justru kulit menjadi meradang karena alergi menggunakan kosmetik. Bagaimana kerja kosmetik yang mampu menyebabkan alergi pada kulit?
Alergi terhadap kosmetika merupakan efek dari penggunaan produk tertwentu yang dari waktu ke waktu kasus alergi kosmetika ini semakin bertambah, tetapi data pastinya kita belum tercatat

v Alergi Kulit
Meningkatnya kusus alergi ini disebabkan meningkatnya jumlah produk yang dijual di pasaran. Terlebih hal ini diikuti oleh meningkatnya penggu­naan produk kosmetik. Rata-rata produk yang menjadi penyebabnya adalah yang mengandung whitening.
"Produk yang mengandung white biasanya lebih asam, lebih baik menggunakan produk yang normal. Ada beberapa faktor pemicu timbulnya alergi, antara lain:
• Jenis Kulit
Kesesuaian antara produk dan jenis kulit dalam pemakaian kosmetik sangatlah penting. Karena pada jenis kulit tertentu sangat reaktif terhadap zat tertentu. Sehingga, produk yang sebenarnya baik, na-mun karena tidak sesuai dengan jenis ku-litnya dapat menimbulkan efek alergi.
• Tak Tahan Bahan Reaktif
Kondisi ini sangat tergantung pada individual. Pada umumnya, kulit tidak bermasalah, namun ada pada beberapa orang yang kulitnya sangat peka. Seperti pada sun block yang mengandung vitamin C atau A.
• Bahan yang Tercemar
Faktor lain adalah bahan produk yang sudah tercemar. Misalnya karena salah dalam pennyimpanan, atau produk sudah berubah-warna, Disarankan untuk produk yang berubah warna tidak digunakan.
• Kondisi lingkungan
Suhu udara dan kelembapan suatu daerah juga mempengaruhi kerja sebuah produk. Misalnya, produk yang sama digunakan oleh orang yang sama di daerah A. Hasilnya cukup bagus. Tetapi ketika orang tersebut berpindah ke daerah B yang memiliki suhu dan kelembaban berbeda ternyata menimbul­kan reaksi alergi.
• Kimia
Kandungan PH sebuah produk sangat mempengaruhi kondisi kulit. Karena PH yang tidak sesuai dengan kulit, biasanya menimbulkan reaksi. PH rendah menunjukkan asam, sementara PH tinggi menunjukkan basah. Dan produk dengan PH rendah dapat menimbulkan iritasi berupa kemerah-merahan, atau ruam merah.
• Jenis Kelamin
Perbedaan contour kulit antara pria dan wanita juga sangat mempengaruhi kerja kosmetik. Kulit pria lebih bandel dari kulit wanita karena contour-nya lebih tebal. Sementara kulit wanita yang lebih tipis, lebih rentan terjadi alergi.
• Usia
Bertambahnya usia mempengaruhi pada organ tubuh. Begitu juga dengan kulit. Semakin matang usia seseorang fungsi barrier alias perlindungan kulit semakin berkurang. Sehingga orang tua kulitnya lebih sensitif dari kulit orang yang masih muda.
• Efek Alergi
Alergi merupakan salah satu gangguan yang sangat mudah dikenali. Ada dua macam alergi yang disebabkan kosmetik, gejala subjektif. Ter­gantung dari respon mas-ing-masing individu. Misal­nya setelah pemakian krim malam terjadi ruam merah tanpa diserta rasa gatal atau perih. Sementara yang lain timbul bintik merah yang disertai rasa gatal.
Yang kedua gejala sub­jektif, atau yang biasa ter­jadi pada umumnya. Kulit mengalami peradangan, baik kecil maupun besar. Atau kulit berubah menjadi lebih kering bahkan cenderung bersisik. Timbulnya jerawat yang meradang, pigmentasi
Jika tanda-tanda ini Anda alami ketika menggunakan produk kosmetik, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghentikannya. Jika ada reaksi yang negatif, segera eksekusi, hentikan pemakaian. Karena hal itu mampu mencerah efek yang lebih parah.
Jika sebuah produk yang telah menun-jukkan efek alergi, dan dibiarkan, maka akan menimbulkan gangguan yang lebih fatal. Misalnya jika berupa jerawat, bisa menimbulkan peradangan yang lebih parah. Atau munculnya pigmentasi yang lebih dalam. Sehingga penanganannya lebih lama.
Setelah menghentikan pemakaian produk, lanjutkan dengan berobat ke dok-ter. Karena luka atau peradangan yang telah terjadi dan dibiarkan bisa meninggalkan bekas kehitaman pada kulit.Langkah selanjunya adalah cari penyebab timbulnya alergi. Produk yang mana yang sekiranya menimbulkan alergi. Hal ini bisa dilakukan dengan uji tempel. Dengan begitu bisa membedakan produk yang mengandung allergen dan yang tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar