v Gali pencetusnya
Agar efektif, manajemen stres harus memberikan hasil untuk jangka panjang. Tujuannya melatih kita untuk tidak bereaksi secara berlebihan dalam menghadapi musibah atau masalah. Misalnya, bila mendengar harga sembako (sembilan bahan pokok) bakal naik, tak usahlah kemudian panik sampai memborong satu ton beras, satu kuintal gula, dan suplai minyak goreng untuk setahun.
Gunakan intelegensi untuk menganalisis, mengamati, dan mengumpulkan iniormasi. Intinya, kalau penyebab stresnya dipahami, diharapkan stresnya akan surut sendiri. Penyebab stres bisa berasal dari lingkungan hidup sekitar kita. Misalnya, cuaca, pencahayaan di tempat kerja, maupun keadaan bising atau sepi (sebab ada yang senang bekerja dalam ketenangan, ada pula yang tidak). Ruang kerja yang terlalu penuh, berantakan, dan sumpek bisa pula jadi pencetus stres. Belum lagi warna dinding atau perabot yang juga mempengaruhi suasana hati.
Mereka yang sadar bekerja dengan bahan-bahan kimia beracun dan peralatan berbahaya dengan sendirinya juga dirundung kecemasan, lalu stres. Sebaiknya susunlah daftar hal apa saja dari lingkungan kerja atau hidup kita yang dipandang membuat stres. Lalu usahakan mencari pemecahannya.
Orang juga bisa stres bila kurang cocok dengan suasana di tempat kerjanya. Barangkali saja budaya, nilai, aturan, atau tuntutan kerjanya tidak pas. Mungkin juga tingkat keterbukaan manajemennya kurang sesuai. Awas, kekurangan tenaga kerja, suplai, mesin yang sudah ketinggalan zaman, semangat kerja rendah, dan aclanya perubahan besar di tempat kerja jangan diabaikan karena bagi karyawan dapat menyebabkan pekeriaan terasa lebih berat.
Setiap pekerjaan juga nenyebabkan stres sendiri-sendiri. Ada pekerjaan yang menuntut tanggung Jawah besar misalnya, menyangkut nyawa atau harkat hidup orang banyak, yang lain membutuhkan ketelitian tinggi, misalnya berkaitan dengan uang. Ada pula Jenis-jenis pekerjaan yang menuntut kerja sama tim. Ada yang deadline-nya harga mati, ada yang masih dapat ditawar.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar