v Semangat meningkat
Kisah sukses Heart Math juga tercermin pada Carol Mortimer, direktur urusan kesehatan di Hewlett Packard. Dari skeptis, kini ia mempraktikkannya setiap hari. "Sebelum melaksanakan teknik ini, kalau pekerjaan bertumpuk-tumpuk, saya serasa tertimbun di bawahnya, kebingungan harus mulai dari mana. Kemudian biasanya saya cuma repot kian kemari tanpa hasil. Kini saya mendengarkan musik Heart Zones dalam perjalanan ke kantor maupun setelah tiba di kantor. Hasilnya, saya tidak pernah kebingungan lagi. Saya buat daftar tugas, susun. prioritas, dan di penghujung hari dapat merasci lega dan puas." Tak ayal lagi ia langsung menyertakan semua anak buahnya dalam kursus Heart Math. Ternyata semangat tim kerjanya meningkat. Sebelumnya, 46% mengaku sering merasa kecapekan. Setelah pelatihan, tinggal 9% yang masih mengaku demikian. Bahkan ada yang mengaku merasa menjadi pribadi yang lebih baik.
Tidak heran bila Watkins sampai berani mengklaim bahwa selama ini kita terlalu men-"dewa-dewa"-kan otak sebagai pengatur tubuh kita. "Kini saatnya kita alihkan perhatian kepada jantung. Nyatanya, jantung mengeluarkan listrik 60 kali dan energi elektromagnetik 1.000 kali lebih banyak daripada otak. jantung jangan melulu dikaitkan dengan soal asmara. Organ itu pusat kekuatan tubuh. Dengan kondisi emosi yang positif, jantung dapat membuat organ-organ tubuh yang lain bekerja sama dengan amat harmonis."Di Inggris, teknik yang baru tersedia dalam paket pelatihan bagi perusahaan ini mematok harga cukup mahal juga. Untuk mengikuti seminar Heart Math, perusahaan mesti membayar E 200 (Rp 2,655 juta kurs Januari 1998) per kepala. Namun bila hasilnya memuaskan, produktivitas meningkat, ongkos pemeliharaan kesehatan menurun, barangkali akhirnya perusahaan untung juga.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar