Jumat, 27 November 2009

Hati-hati Kalau Mata Pedih dan Napas Sesak 4

Di Eropa, terutama di negeri Belanda dan Jerman, dikenal juga preparat yang namanya: Lyso-Form yang berupa sabun kalium yang mengandung kira-kira 44% formalin atau kira-kira 15% formaldehida. Dulu di Indonesia preparat tersebut bisa diganti dengan Lysoform (C.M.N.) atau dengan nama-nama lain, Liquor Formaldehydi saponatus atau Solutio Formaldehydi saponata yang juga mengandung formalin 44%. Sekarang pun kita masih bisa membuat preparat tersebut apabila masih diperlukan, tetapi nyatanya kini tidak pernah lagi disebut-sebut dalam dunia farmasi.
Dalam dunia kedokteran, formalin masih digunakan misalnya untuk menyucihamakan atau mendesinfektir ludah atau dahak dari kuman-kuman penyakit TBC, atau mengawetkan jaringan tubuh, atau untuk mengubah toxin menjadi toxoid yang sangat berguna dalam vaksinasi terhadap penyakit difteri.
Yang penting diketahui adalah gejala-gejala keracunan formalin. Bila tidak begitu parah, maka hanya akan terjadi: acidosis dan nephritis. Acidosis berarti kadar asam dalam darah berlebihan, sedangkan nephritis berarti radang ginjal.
Bila parah, maka mula-mula akan terasa rasa nyeri yang hebat pada bagian lambung/perut dengan disertai muntah-muntah, anuria (tidak keluar air kencing), depressi susunan saraf sentral lalu koma kemudian meninggal. Jumlah takaran atau dosis yang dapat menyebabkan kemati-an bagi seorang dewasa adalah 30 ml.
Selain dapat menyebabkan keracunan, uapnya bila tersedot/ terhisap melalui hidung, dapat menimbulkan iritasi saluran per-napasan dan bisa menyebabkan bronchitis dan radang paru-paru (pneumonia). Pemakaian di kulit sekalipun bisa menimbulkan allergi (sensitisasi).
Ada pula beberapa orang yang menderita penyakit asma, karena mereka sering bekerja dengan uap formalin misalnya di rumah sakit, pada bagian pencucian alat dialisa atau di pabrik-pabrik tekstil tertentu, atau di pabrik gula tertentu.
Apabila sampai ada yang keracunan formalin, usahakanlah agar isi perut bisa dimuntahkan. Lalu berilah 100 gm Solutio Ammonii acetatis atau spiritus aromaticus ammoniacalis yang encer (1:80). Bisa juga dengan campuran 0,1 N ammoniak dan ammonium chlorida sama banyak. Sifat formalin adalah mudah larut dalam air dan bila dipanaskan mudah menguap. Dan gasnya mempunyai bau yang karakteristik, bau yang menusuk, merangsang.

v Daftar Rahasia
Badan kesehatan Jerman Barat di Berlin mempunyai daftar rahasia dari bahan-bahan rumah tangga yang mengandung formaldehida. Ini meliputi sekitar 60 bahan pembersih rumah tangga, 30 cat, spidol, tinta cina, 20 semir sepatu, 18 alat untuk menyalakan api, 10 bahan untuk mengeraskan kuku, 8 shampo mobil, 7 bahan pembersih dan dua spray permadani. Selain itu ia juga didapati pada banyak bahan kosmetika dan bahan yang dimasukkan ke tempat mandi, shampo, pembersih kulit, krem sampai spray kaki.
Sebetulnya daftar itu penting untuk orang yang alergi. Namun badan kesehatan Jerman itu tutup mulut. Alasannya: Mereka mendapat daftar itu karena berjanji tidak akan mengumumkannya. Andaikata mereka tidak mempunyai daftar tersebut mereka tidak bisa menyediakan informasi untuk pusat peracunan kalau mereka memerlukan data tersebut. Sikap itu tentu mendapat kritik keras dari lembaga konsumen namun pembuat undang-undang bersikeras. Beberapa perusahaan tidak mau menggunakan formaldehida lagi sebagai bahan pengawet. Salah satu yang cepat mengambil tindakan ialah Nivea. Namun banyak yang bersandar pada undang-undang dan tetap menggunakannya.
Perusahaan Dr. Hans Rosemann di Berlin misalnya mempromosikan obat desinfektans "Lysoform" sebagai bahan pembasmi serbaguna. Lysoform mengandung 7,5% formaldehida. Di kemasannya produk ini bukan hanya disarankan sebagai pembersih rumah tangga, tetapi juga sebagai deodorant, obat pencuci genital, untuk merawat bayi dan kanak-kanak, bahkan lysoform dinyatakan juga untuk kumur (gorgelen).
Kata prof. Franz Daschner, ahli hygienik rumah sakit Freiburg: Kekuatan Lysoform berdasarkan pada formalin. Tidak ada ahli hygienik dan pejabat akan menyarankannya sebagai bahan desinfektans tangan dan kulit secara teratur seperti yang dipromosikan oleh pembuat Lysoform. Lepas bahwa ada preparat yang lebih ampuh untuk tujuan itu, saran itu sekarang bisa dianggap salah. Bagi dokter, perawat dan ibu rumah tangga formalin itu merupakan penyebab gangguan kulit dan alergi. Tidak benar kalau pembuat mengatakan bahwa efek sampingan, kepekaan dan risiko lain tidak dikenal pada Lysoform. Sungguh menggelikan kalau Lysoform dianjurkan untuk mencuci luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar