Sabtu, 28 November 2009

Guru Ngaji yang Disukai Nabi

Guru Ngaji yang Disukai Nabi

Salim Maula Abu Hudzaifah sebelumnya seorang budak. Tetapi setelah memeluk Islam, ia menjadi pengikut Rasulullah Saw yang taat dan patuh sehingga dia termasuk salah satu sahabat yang andal dalam mengajarkan Alquran.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW berpesan kepada para sahabatnya, "Ambillah olehmu Alquran itu dari empat orang, yaitu Abdullah bin Mas'ud, Salim Maula Abu Hudzaifah, Ubai bin Ka'ab dan Mu'adz bin Jabal."
Pada zaman dulu kita telah mengenal Ibnu Mas'ud, Ubai dan Mu'adz. Maka siapakah kiranya sahabat yang keempat yang dijadikan Rasul sebagai andalan dan tempat bertanya dalam mengajarkan Alquran? Ia adalah Salim Maula Abu Hudzaifah. Pada asalnya ia hanyalah seorang budak belian. Dan kemudian Islam memperbaiki kedudukannya hingga diambil sebagi anak angkat oleh salah seorang pemimpin Islam terkemuka, yang sebelum masuk Islam juga adalah seorang bangsawan dan pemimpin Quraisy.
Tatkala Islam menghapus adat kebiasaan memungut anak angkat, Salim pun menjadi saudara, teman sejawat serta Maula (hamba yang telah dimerdekakan) bagi orang yang memungutnya sebagai anak tadi, yaitu sahabat yang mulia bernama Abu Hudzaifah bin 'Utbah. Dan berkat karunia dan nikmat dari Allah Ta'ala, Salim mencapai kedudukan tinggi dan terhormat di kalangan Muslimin, yang dipersiapkan baginya oleh keutamaan jiwanya, serta perangai dan ketaqwaannya.
Sahabat Rasul yang mulia ini disebut "Salim Maula Abu Hudzaifah". Dulunya ia seorang budak belian dan kemudian dibebaskan. Dan ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa menunggu lama dan mengambil tempatnya di antara orang-orang Islam angkatan pertama. Mengenai perjalanan masuk Islam, Hudzaifah bin 'Utbah, ia salah satu sahabat yang awal masuk Islam.

v Anak Angkat
Bapak angkat Hudzaifah yang setelah terang-terangan masuk Islam mengambil sebagai anak angkat. Ia dibebaskannya hingga mulai saat itu ia dipanggilnya "Salim bin Abi Hudzaifah". Dan kedua orang itu pun beribadah kepada Allah dengan hati yang tunduk dan patuh, serta menahan penganiayaan Quraisy dan tipu muslihat mereka dengan hati yang sabar tiada terkira?
Pada suatu hari turunlan ayat yang membatalkan kebiasaan mengambil anak angkat. Dan setiap anak angkat pun kembaii menyandang nama bapaknya yang sesungguhnya, yakni yang telah menyebabkan lahirnya dan mengasuhnya. Umpamanya Zaid bin Haritsah yang diambil oleh Nabi Muhammad SAW. sebagai anak angkat dan dikenal oleh Kaum Muslimin sebagai Zaid bin Muhammad SAW
Kembali menyandang nama bapaknya Haritsah, hingga namanya menjadi Zaid bin Haritsah. Tetapi Salim tidak dikenal siapa bapaknya, maka ia menghubungkan diri kepada orang yang telah membebaskannya hingga dipanggilkan Salim Maula Abu Hudzaifah. Mungkin ketika menghapus kebiasaan memungut memberi nama orang yang mengangkatnya.
Islam hanya mengatakan kepada Kaum Muslimin: "Janganlah kalian mencari hubungan kekeluargaan dan silaturrahmi dengan orang-orang diluar Islam, sehingga persaudaraan kalian lebih kuat dengan sesama Islam sendiri dan se-aqidah yang menjadikan kalian bersaudara."
Hal ini telah dipahami sebaik-baiknya oleh Kaum Muslimin angkatan pertama. Tak ada suatu pun yang lebih mereka cintai setelah Allah dan Rasul-Nya, dari saudara-saudara mereka se-Tuhan Allah dan se-Agama Islam. Dan telah kita saksikan, bagaimana orang-orang Anshar itu menyambut saudara-saudara mereka orang Muhajirin, hingga mereka membagi tempat kediaman dan segala yang mereka miliki kepada Muhajirin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar