Virus D sampai G
Belakangan, banyak ahli menyinggung munculnya virus-virus hepatitis lainnya yakni D, E, F, dan G, walaupun prevalensi kejadiannya masih terbilang langka. Seorang ahli AS menyatakan, perkembangbiakan VHD memerlukan dukungan VHB. Artinya, hepatitis D baru dapat muncul akut bahkam menjadi sirosis pada carrier hepatitis B. Sebab itu, kombinasi hepatitis B dan D dikatakan lebih ganas. Di negara maju, pengidap hepatitis D yang terbanyak di kalangan pemakai obat bius (drugs). Sedangkan hepatitis E lebih jarang penderitanya. Tapi sifat virusnya seperti VHA yang gampang ditularkan melalui makanan atau minuman tercemar. Di negara-negara sedang berkembang, banyak wanita hamil terserang hepatitis E dan sulit disembuhkan.
Seperti hepatitis A, hepatitis E tergolong ringan dan dapat disembuhkan secara total. Anehnya, pada wanita hamil sering kali hepatitis E menjadi ganas. Levernya secara mendadak mengkerut seperti mengalami sirosis. Di Indonesia VHE pernah mewabah di Sintang, Kalimantan Barat, pada 1987.
Akan halnya virus hepatitis F dan G, belum banyak diteliti dan math sangat jarang penderitanya di Indonesia. Tapi sifatnya mirip dengan VHB dan VHC, yakni bisa menjadi kronis dan ganas.
v Istirahat dan makan seimbang
Hepatitis tipe apa pun yang diidap, mensyaratkan penderitanya untuk beristirahat cukup dan berobat secara teratur. Penderita juga dianjurkan melakukan diet dengan gizi seimbang. Makanam berkarbohidrat tinggi, berprotein atau berlemak tinggi memang tidak dilarang secara khusus, tapi hendaknya dibatasi. Demikian juga garam. Pengurangan konsumsi garam dimaksudkan untuk mencegah akumulasi cairan dalam rongga peritoneal serta mencegah pembengkakan pergelangan kaki. Penderita tidak dilarang mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral sepanjang belum terjadi kerusakan hati. Untuk mengkonsumsi obat apa pun dan melakukan olahraga, hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Sementara penderita sirosis hati perlu melakukan disiplin ketat dari segi makanan, pengontrolan penyakit, maupun kegiatan sehari-hari. Olahraga yang disarankan hanya sebatas jalan kaki. Dengan disiplin ketat ini diharapkan keadaan hati akan membaik.
Penularan virus hepatitis huruf mana pun memang sulit dielakkan. Sebab itu, pemeriksaan darah di lab secara periodik tidak ada salahnya dilakukan agar virus yang diam-diam nyelonong diketahui sedini mungkin. Penyakit bukan untuk ditakuti tapi sedapat mungkin dicegah. Dengan hidup teratur dan higienis, makan makanan seimbang, mudah-mudahan daya tahan tubuh mampu menendang datangnya virus-virus bandel ini.
v Hepatitis A alias Sakit Kuning
Penyakit hepatitis A terutama menyerang anak dan kaum dewasa muda. Penyakit yang dikenal. juga sebagai penyakit kuning (jaundice) ini penularannya berbeda dengan VHB dan VHC. yakni melalui makanan dan. minuman yang tercemar kotoran yang mengandung virus ini. Bersifat stabil, sel hati menyembunyikan virus dalam sel empedu untuk kemudian virus masuk ke dalam sistem pencernaan. Sebab itu, kotoran penderita mempunyai konsentrasi tinggi selama periode infeksi.
Konsentrasi virus dalam kotoran penderita masih tetap tinggi 2 - 3 minggu setelah gejala penyakit muncul. Sedangkan air ludah dan cairan tubuh penderita mempunyai konsentrasi rendah. Virus hepatitis A (VHA) bertahan hidup 3 - 4 jam: dalam ruang suhu normal. Di sini peralatan makan atau makanan yang tercemar VHA dengan sendirinya akan mudah menularkan penyakit ini. Hepatitis A bisa juga menular melalui kontak langsung, seperti melalui ciuman atau hubungan seksual.
Untuk memastikan seseorang mengidap VHA, dilakukan tes darah yang menunjukkan positif terhadap antibodi virus tersebut. Tes lebih tepat bila kadar ALT (serum alanine aminitransferase) dan AST (asparaten aminofransierase) menunjukkan angka di atas normal.
Mudah-tidaknya terinfeksi virus ini umumnya tergantung pada kondisi higienis lingkungan. Asia Tenggara termasuk wilayah berisiko tinggi. Sedangkan di AS, 1/3 penduduk pernah terinfeksi virus hepatitis A, termasuk anak-anak di pusat penitipan anak yang tertular lewat alat makan yang dipakai bersama.
Gejala hepatitis A biasanya muncul akut, seperti gejala flu, mual, demam, pusing, air seni kemerahan, bagian bola mata yang putih menjadi kekuningan, dan perut sebelah kanan atas terasa sakit atau bebal. Namun, pada anak-anak kadang kala tidak timbul gejala yang mencolok.
Tidak ada pengobatan secara khusus pada hepatitis A. Asalkan dirawat dengan baik, biasanya bisa disembuhkan setelah enam bulan. Penderita harus beristirahat total (1-4 minggu), menghindari kontak badan dengan nonpenderita dan diberi makanan cukup protein, tapi rendah lemak. Bila dirawat di rumah, semua pakaian bekas dipakai, alat makan dan minum harus dicuci secara terpisah. WC sehabis digunakan penderita, dibersihkan dengan antiseptik. Mitos yang menyatakan, penderita sakit kuning harus makan banyak gula, tidak seluruhnya benar. Fungsi gula sebenarnya hanya menambah energi, agar kekuatan cepat pulih.
Komplikasi akibat hepatitis A hampir tidak ada, kecuali pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap penyakit kronis hati atau sirosis. Agar tidak tertular, orang yang berhubungan langsung dengan penderita diberi imunisasi sementara dengan serum globulin imun. Sekarang ada vaksin keluaran SmithKline Beecham Inc, AS, terbuat dari VHA nonaktif yang diendapkan dalam larutan steril. Jadi bukan terbuat dari darah yang terinfeksi. Tubuh akan bereaksi terhadap virus nonaktif tersebut sehingga melindungi serangan VHA.
Hasil penelitian menyatakan, vaksin ini efektif pada lebih dari 90% orang. Efek sampingan tidak ada, kecuali rasa sakit pada bagian yang terkena suntikan. Hanya sekitar 10% yang merasa kurang enak badan sehabis disuntik. Anak-anak antara usia 1-18 tahun diberi dua dosis vaksin initial dan booster antara usia 6 -12 bulan. Orang dewasa diberi satu initial dosis kemudian booster dalam waktu 6 - 12 bulan. Efek proteksi baru terjadi paling tidak dua minggu setelah suntikan. Namun, belum diketahui berapa lama suntikan ini dapat memberikan proteksi terhadap VHA.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar