Rabu, 25 November 2009

Melatih Burung Beo Berkicau

Melatih Burung Beo Berkicau
Latihannya dilakukan di lingkungan yang tenang. Adakalanya dalam 1 tahun latih­annya dianggap cukup, karena beo sudah mampu berkata sempurna. Namun ini bu­kan jaminan untuk tidak terpengaruh mengucapkan kata-kata lain, karena se­lama masih ada sisa waktu 2 tahun, ke­mampuamnya meniru kata-kata lain (selain yang diajarkan pemiliknya) masih cukup baik.
Pada tahap pertama, beo dilatih me­nirukan 2-4 kata, misalnya selamat-pagi, apa-kabar-tuan, mau-ke-mana-sayang dan lain-lain seperti itu. Kalau lebih dari 4 kata,
Bec3. = vng mahir merang
F kata dan menyanyi, Cara 7neiatih beo pada umumnya dengan meagajak btcara,
:) (Gracufa religiasa religiosca) me­runakan salah satu jenis burung yang mahir meniru suara burung ~ain, seperti halnya jalak-kerbau dan ka­kaktua, 13eo ini bahkan lebih pintar,karena mampu merangkai kata, bersiul, bernya_ nyi, 'oatuk-batuk atau ketawa, menirukan orang. Kemampuannya akan lebih sem­purna lagi, jika ia selalu dilatih dengan 'oaik.
Lidahnya dikerik dengan cincin ernas Cara tradisional melatih beo bermacam-macam, 5eorang pemilik dan penggemar beo, yang sempat Trubus te­mui, melakukan latihan untuk beonya ma­s1h naeniru kebiasaan orang tuanya dulu. lbu yang beriempat tinggal di Kompleks Leppen .Ielambar, Jakarta ini membuka rahasianya bahwa "13eonya dimandikan dengan menggunakan air kembang, dan li­dahnya dikerik dengan cincin emas". Cara ini konon akan meningkatkan kemampuacr oeo menirukan suara orang. Akan lebih baik lagi kaiau ujung lidahnya dipotong.
Cara-cara ini kurang benar. Itulah se­:idaknya yang diungkapkan Ornithologist
Soendji I'h.lJ. "Lidah beo dibiarkan utuh saja, agar suaranya bagus, jelas dan lebt,h keras. Beo yang dikerik lidahnya sebelum dilatih, justru akan semakin galak karena stress. Apalagi bila ujung lidahnya yang berbentuk garpu dipotong. Ini akan me­nyebabkan beo mati rasa. Sampai ia tak akan bisa merasakan asin, manis atau pe­das" ungkapnya.
Menurut Soenadji, beo asal Sumatera yang dipiiih harus yang baru menjelang dewasa, atau kira-kira 4 bulan, karena pada umur itulah ia sangat baik untuk di­latih. Sebaiknya memilih beo yang sama sekali belum pernah dilatih orang. penam­pilan fisiknya pun perlu diamati, terutama paruh, ';:aki, dan bulunya harus sehat. Beo yang bentuk paruhnya tidak simetris akan turun kemampuannya menirukan suara orang.
Diiatih langsung atau iewat kaset Bea dapat dilatih berbicara langsung oleh pemiliknya atau melalui kaset. f,atih­an ini dilakukan secara bertahap, dan bia­sanya setelah 3 tahun ia sudah hafal betul dengan kata-kata yang diajarkan, asalkan
biasanya akan sulit diingat beo. Dan justru dengan kata asing seperti assalamualai­kum, good morning, how are ,you, beo akan lebih cepat menirukannya karena pengucapannya relatif lebih pendek.
I'ada tahap berikutnya, setelah beo pandai menirukan perkataan tahap per­tama, latihan dilanjutkan dengan bersiul, misalnya siulan lagu Indonesia Raya. Lalu kalau beo sudah pandai bersiul, dilanjut­kan dengan latihar. menyanyikan potong­an lagu itu dengan syairnya.
Setiap tatihan cukup dilakukan 5-10 menit. Makin sering dilatih, beo akan ma­kin cepat hafal. I'ada saat dilatih sangkar­nya tidak perlu ditutup, karena penutupan akan mengakibatkan bec ;iadi galak.
Selama masa latihan, ia diberi makan dan minum secukupnya serta dimandikan secara rutin. Umumnya beo menyukai ma­kanan alami seperti buah-buahan dan se­rangga, daging mentah maupun telur mentah. Sedangkar. cabe yang seiama ini dianggap baik untuk diberikan secara ru­tin dicampurkan dengan nasi, menurut Soenadji hal ini boleh dilakukan saja sekali-sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar