Manfaat Dongeng bagi Keteladanan
Pada zaman serba canggih dan praktis sekarang ini, tradisi mendongeng untuk anak-anak sudah tergusur, termasuk oleh membanjirnya informasi dalam dunia komunikasi yang berkembang cepat. Sepanjang hari mereka dihadapkan pada beragam acara TV, mereka bisa beralih ke permainan yang tak kalah mengasyikkan, video game . Padahal, kegiatan mendongeng sebenarnya bisa tetap memikat dan banyak manfaatnya bagi anak-anak.
Dulu para orang tua mendongeng saat anak berangkat tidur. Dongeng yang dibawakan pun bermacam-macam; bisa lucu, sedih, gembira, mendebarkan. Bentuknya bisa berupa cerita rakyat, legenda, cerita dunia binatang, hingga kehidupan sehari-hari. Misalnya Bawang Merah dan Bawang Putih, Kancil, Timun Mas, atau dongeng-dongeng impor, seperti Cinderella, Hans dan Gretta, Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, Peter Pan, dan lain-lain.
Sumber dongeng pun bermacam-macam, bisa dari mulut ke mulut yang diperoleh dari orang tuanya dulu, dari buku-buku cerita, atau hasil penggalian cerita rakyat yang dilakukan oleh para antropolog. Meskipun tema maupun sumbernya berbeda, banyak manfaat bisa dipetik dari kegiatan mendongeng. Salah satunya, mendorong anak mencintai buku alias gemar membaca.
Selain itu kegiatan ini mampu mendekatkan hubungan orang tua dan anak serta menanamkan nilai-nilai luhur. Mendongeng juga mampu memberikan pendidikan moral yang membantu anak-anak dalam mengatasi persaingan antarsaudara, konflik dengan orang tua, dan dorongan-dorongan negatif lainnya.
Menurut Lawrence Kutner, Ph.D., psikiater dari Harvard, AS, dongeng penting bagi anak agar dapat memasuki perjalanan hidupnya tanpa risiko. Anak bisa mengatasi masalahnya dengan mengidentifikasikan diri dengan tokoh cerita. Masalah yang dihadapi ketika pertama kali anak masuk sekolah, misalnya, bisa diatasi dengan enak.
Bahkan Prof. Janine Despinette, pakar dan kritikus buku dari Prancis, mengatakan, sejak dini anak perlu belajar mendengarkan cerita yang dibacakan orang tua atau guru mereka, sehingga mereka mampu menghargai nilai-nilai dalam cerita.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar