Rabu, 25 November 2009

Hati-hati Musim Diare

Hati-hati Musim Diare



Aspek kesehatan masyarakat s­udah terpengaruh krisis ekonomi. Baik obat, peralatan medis, maupun sarana penunjang pera­watan pasien tak luput dari kenaikan harga. Toh, semua diharapkan tetap menjalankan fungsinya secara wajar. Alhasil, ru­mah sakit mengeluarkan jurus paket hemat, peng­usaha obat menekan har­ga, sementara pasien ha­rus bersabar. Bagi anak-anak Anda yang masih sehat, ­usahakan agar tidak sakit di masa sulit ini. Dengan begitu kerumitan-kerumit­an hidup berikut ini tak harus Anda alami.
Menjalani perawatan besar biayanya. Tidak berobat nyawa bisa menjadi taruhannya. Di masa serba sulit lantaran krisis eko­nomi yang me­landa Indonesia, nasihat sederhana ini agak­nya sangat ber­manfaat. Ce­gahlah datang­nya penyakit se­ringan apa pun dan berhati-hati dalam menja­lankan setiap aktivitas. Untuk itu, menjalani gaya hidup sehat menjadi sa­ngat penting.
Menjaga kon­disi tetap sehat itu bisa dilaku­kan dengan mengkonsumsi makanan se­imbang, cukup berolahraga, dabn sebagainya. Dengan cara itu, pengeluaran ekstra untuk kesehatan tubuh, macam food supplement tak diperlukan lagi. Yang tak kalah pentingnya jagalah sa­nitasi lingkungan rumah de­ngan baik agar penyakit aki­bat sanitasi yang buruk, macam muntaber atau demam berdarah, dan diare bisa dicegah.
Kalaupun anak Anda kepepet sa­kit atau meng­alami cedera, tebuslah resep dokter di apo­tek. Jika tak tersedia, perlu upaya lebih untuk mencari di apotek lain. Seandainya sudah ketemu dan harganya mahal, jangan kaget. Tapi se­baiknya juga tidak sembrono untuk mencari obat tersebut di tempat lain, baik di toko maupun di pasar obat yang menjanjikan harga obat seje­nis lebih murah. Bisa jadi obat tersebut aspal, alias asli tapi palsu. Ini justru berba­haya. "Jalan keluarnya, minta petugas apotek untuk meng­gantinya dengan obat gene­rik. Biasanya permintaan itu akan dipenuhi. Ingat gurauan se­buah iklan di televisi, "Yang dimakan 'kan obatnya, bu­kan mereknya." Cara ini memberi keuntungan, selain harganya lebih murah, obat yang diterima pun asli. Kalau dianggap perlu, tak ada sa­lahnya pula memanfaatkan obat tradisional yang secara empiris telah terbukti berkha­siat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar