Sabtu, 28 November 2009

Etika Bertetangga

Etika Bertetangga
§ Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka. Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya” Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “hendaklah ia berprilaku baik terhadap tetangganya.” (Muttafaq ‘Alaih dari Abu Hurairah Ra).
§ Bangunan yang kita dirikan jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar matahari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, ini sebuah tindakan zalim.
§ Hendaklah kita perhatikan hak-haknya di saat mereka tidak di rumah. Kita jaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan orang jahil; dan hendaknya kita ulurkan tangan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan mata kita dari wanita mereka dan merahasiakan aib mereka.
§ Tidak melakukan kegaduhan yang mengganggu mereka, seperti suara radio atau TV, atau mengganggu dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka. Rasulullah Saw bersabda: “Demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa, wahai Rasulullah? Nabi menjawab: “Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatannya.” (Muttafaq ‘Alaih).
§ Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang makruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
§ Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga. Rasulullah Saw bersabda kepada Abu Dzar: “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim).
§ Hendaknya kita turut bersukacita atas kebahagiaan mereka, dan berduka cita atas duka mereka; kita jenguk bila ia sakit, kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik bila menjumpainya; dan hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Sikap seperti itu mudah membuat hati mereka jinak dan sayang kepada kita.
§ Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.
§ Hendaknya kita sabar atas perilaku kurang baik mereka terhadap kita. Rasulullah Saw bersabda: “Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah –Disebutkan di antaranya- Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar