Jumat, 27 November 2009

Asap Rokok Bisa Membunuh Keluarga

Asap Rokok Bisa Membunuh Keluarga




Tanpa disadari, para perokok merenggut ribuan korban yang tak berdosa.
Desember 1987, Margaret Gray, seorang dekorator berusia 60 tahun menel­pon dokter keluarganya de­ngan keluhan batuk bandel yang tak sembuh-sembuh. Se­telah berbagai obat batuk be­lum juga menyembuhkan, dokter menganjurkan menja­lani pemeriksaan paru-paru dengan sinar-X. Hasilnya, sa­ngat mengejutkan: Margaret Gray positif menderita kanker paru-paru.
"Padahal saya tak pernah menghisap rokok barang satu batang pun!" keluh Margaret. Namun suaminya, Edward, saban hari merokok paling se­dikit 1,5 bungkus sepanjang 40 tahun masa perkawinan mere­ka. Jadi yang sebenarnya terja­di ialah, hampir sepanjang hi­dupnya Margaret ikut menghi­sap sisa asap rokok yang dike­pulkan suaminya. Setelah diagnosa itu, paru-­paru bagian kiri Margaret yang telah parah digerogoti kanker terpaksa harus dipo­tong.
Ada bukti, sisa buangan a­sap rokok jauh lebih berba­haya dari yang diperkirakan selama ini. Tahun 1990, sete­lah menganalisa hasil dari 24 penelitian di 8 negara berbe­da, termasuk di antaranya Je­pang, Cina, dan Hong Kong, para ahli Dinas Perlindungan Pencemaran Lingkungan (EPA) Amerika Serikat meng­umumkan, sisa buangan asap rokok digolongkan sebagai zat karsinogen kelompok A, dan pasti menyebabkan kan­ker.
Laporan dari arsip EPA me­nyebutkan, akibat asap rokok ribuan orang bukan perokok meninggal karena penyakit kanker paru setiap tahun. Ribuan lainnya, banyak di an­taranya anak-anak, terserang berbagai macam penyakit ber­bahaya yang banyak di antara kita tak pernah menyangka, itu disebabkan kebiasaan me­rokok orang lain. Riset yang dilakukan belum lama ini telah menghubung­kan faktor asap rokok dengan tumbuhnya penyakit jantung, kanker tengkuk, dan kanker si­nus.
Para perokok di negara-­negara Asia, menghisap lebih 5,5 milyar batang rokok setiap hari yang secara langsung memaksa berjuta-juta orang bukan perokok harus menghi­rup sisa buangan asap rokok mereka di kantor-kantor, toko, pabrik, rumah, bahkan di ru­mah sakit.Di Korea Selatan saja, 60% pria adalah perokok, penjual­an tahunari rokok di riegara itu mencapai 91 rnilyar batang. Penduduk Indonesia, menghi­sap 145 milyar batang, sedang Malaysia 17 milyar batang, se­mentara Taiwan lebih dari 34 milyar batang rokok setiap ta hun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar