Rabu, 25 November 2009

Menghafal Al-Qur’an bagi Anak

Menghafal Al-Qur’an bagi Anak

Menghafal Al-Qur’an sendiri, terutama bagi anak, memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah sebagai berikut; Pertama, adanya firman Aflah SWT. di dalam Al-Qur’an yang artinya "Kami lah (Allah) yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami yang menjaga Al-Qur’an tersebut." Kata-kata 'Kami' di sini menunjukkan 'banyak' karena para penghafal Al-Qur'an (hufadz) juga turut menjaga Al-Qur’an. Dengan demikian kedudukan para penghafal Al-Qur’an begitu tinggi di hadapan Allah dan begitu mulia dalam masyarakat Islam.
Kedua, menghapal Al-Qur’an adalah satu satunya perintah Allah yang dijamin kemudahan pelaksanaannya. Allah mengatakan dalam surat Al-Qomar yang diulang-ulang wa laqod yassarnal quraana lidzikkri.... Artinya, 'Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an ini untuk dipelajari..." Sementara, perintah lainnya seperti shalat dan ibadah haji itu berat. Misalnya untuk pergi haji butuh banyak persiapan, termasuk perbekalan di dalamnya.
Ketiga, berjanji bahwa menghafal Al-Qur'an tidak akan mengganggu pelajaran lainnya. Allah menegaskan dalam surat Thaha ayat 1, yang artinya "Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah."
Keempat, anak-anak terutama saat umur 4-12 tahun memiliki memori yang sangat kuat dengan kapasitas yang sangat besar. Bila di usia ini memori otak anak diisi dengan hafalan Al-Qur’an, maka hafalannya akan lebih melekat dan lebih mudah masuk.
Kelima, pengalaman menunjukkan bahwa ulama-ulama kaliber dunia, baik umum atau agama, pada dasarnya mereka menghafal Al-Qur’an lebilh dahulu. Imam Syafi’i hafal 30 juz Al-Qur’an di umur 6 tahun. Imam Abu Hanifah umur 11 tahun. Imam Abu lbnu Hanbali bukan hanya hafal Al-Qur’an, namun juga hapal ratusan ribu hadist. Imam Ibnu Sina, seorang tabib, filosof dan pakar ilmu kedokteran hafal Al-Qur’an juga.
Keenam, Al-Qur’an dengan bahasa Arab itu adalah bagai dua sisi mata uang. Artinya, Al-Qur’an tidak bisa dipisahkan dengan bahasa Arab. Allah mengatakan bahwa diturunkan A-Qur’an ini dengan bahasa Arab. Karena itu orang yang belajar bahasa Arab, harus menghapal Al-Qur’an. Dengan cara itu pengucapannya akan bagus, begitupun tata bahasanya.
Ketujuh, dengan banyak menghafal Al-Qur’an maka anak tidak perlu belajar tajwid karena sudah menghafal melalui gurunya. Namun, tentunya gurupun harus mermiliki bacaan yang baik dan hafal 30 juz Al-Qur’an. Kebanyakan anak akan susah menghafal bila gurunya tidak hapal Al-Qur’an. Menghafal dengan guru yang hafal Al-Qur’an juga akan menambah semangat dan membuat anak pantang menyerah.
Targetkanlah mengulang-ulang hafalan anak sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, menambah 1-2 ayat setiap hari. Atau, dengan memperdengarkan kaset murottal sesering mungkin. Orang tua yang bacaannya belum fasihpun dapat menggunakan kaset. Dengan program khusus ini insya Allah anak menjadi semakin akrab dengan Al-Qur’an. Jangan lupa, di bulan-bulan berikutnya harus tetap dijaga dan ditingkatkan dengan melanjutkan program yang sudah ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar