Sabtu, 28 November 2009

Mengerjakan Salat hingga Lumpuh

Zujiah 'Abidah, Sufi dari Irak
Mengerjakan Salat hingga Lumpuh


Zujiah seorang budak yang terkenal tekun ibadah sehingga dirinya disenangi ba-nyak orang termasuk juga Khalifah 'Mua'-wiyah. Dalam beribadah ia menangis sam-pai buta. Bahkan da-lam mengerjakan sa-lat kakinya hingga lumpuh.
Zujiah 'Abidah seorang sufi wanita yang berasal dari Irak, salah satu kota ter-besar di negara Iran. Da-lam hidupnya Zujiah, panggilan akrabnya menjadi seorang budak Khalifah Mua'wiyah. Meski seorang budak dalam beribadah ia tidak mau kalah den'gan orang yang bebas. la terkenal sebagai budak yang taat beribadah. "Memang dalam beribadah Zujiah terkenal taat beragama, bila dibandingkan dengan budak lainnya, Zujiah, insya Allah ia tidak ada yang mengalahkan," kata sa'ad salah satu budak teman Zujiah.
"Jangan memuji seperti itu. Aku hanya ingin dekat dengan Allah," jawab Zujiah.
Masalah ibadah Zujiah memang patut diacungi jempol. Setiap ada waktu setelah melasa-kanakan pekerjaannya dia langsung beribadah kepada Allah. Namun masalah akhlak, maka Zujiah lebih baik, bila dibandingkan dengan seluruh budak yang dimiliki Khalifah Mua'awi-yah. Masalah akhlak ia tidak ada yang menandinginya.
"Akhlakmu begitu tinggi, membuat aku ingin mencontoh kamu," ucap Anas, salah satu teman Zujiah.
"Ah, Jangan begitu. Aku hanya orang biasa saja. Seorang budak seperti kamu," jawab Zujiah ketika dipuji temannya.

v Disukai Khalifah
Bila dipuji ia selalu merendahkan dirinya. Tak heran jika hampir semua budak senang kepadanya, bahkan Khalifah Mua'wiyah sangat senang dengan Zujiah.
"Wahai Zujiah dari puluhan budakku ternyata kamulah budak yang paling taat baik dengan aku maupun dengan Allah, karena itulah aku suka kepadamu," kata Khalifah.
"Maaf tuanku, Anda Jangan bilang begitu, sesungguhnya aku adalah seorang budak, sedangkan Anda seorang khalifah. Aku juga terima kasih atas pujiannya. Mudah-mudahan pujian ini tidak menjadi aku sombong. Dengan pujian itu aku berharap bisa mentaati Allah dan Rasul-Nya serta kepada tuan," jawab Zujiah merendahkan diri.
Karena ketaatannya kepada Yang Maha Kuasa dan kepada Khalifah Mua'wiyah, membuat seorang ulama dan yang juga seorang saudagar kaya yang bernama Ahmad ibn Shal Azdi tertarik untuk membebaskannya. Saudagar ini tanpa pikir panjang lagi, ia langsung membebaskan Zujiah jadi budak.
"Wahai Zujiah mulai besuk kamu aku merdekakan," kata saudagar itu.
Pertemuan Ahmad ibn Shal Azdi dengan Zujiah menurut Shal Azdi tanpa sengaja, karena ketika dirinya bertamu untuk menemui Khalifah Mua'wiyah, tiba-tiba terdengar ada suara orang yang sedang melantunkan ayat suci Alquran. Suaranya begitu sahdu membuat Shal Azdi me-neteskan air mata.
"Zujiah terus menerus membaca Alquran membuat aku terharu, karena itulah aku membebaskan dia," ujar Shal Azdi.
"Apa pun yang tidak kudapatkan hari ini, besok aku sanggup meraihnya kembali. Demi Allah, wahai saudaraku, aku bersumpah bahwa selama anggota badanku masih kuat, aku akan menunaikan salat dan berpuasa untuk-Nya, dan selama air mataku masih ada, aku akan menangis untuk-Nya," sambungnya.
"Alhamdulillah, hari ini aku telah bebas. Mudah-mudahan amal Anda diterima oleh Yang Maha Kuasa," jawab Zujiah.

v Mata Buta
Selain Shal Azdi seorang saudagar dan ulama, beberapa hari sebelumnya ada seorang ulama yang bernama Abu 'Utbah Khawas. Ia menuturkan, bahwa ketika ia mengunjungi Zujiah, seorang wanita yang tekun ibadah, kulitnya berubah menjadi hitam karena puasa, banyak menangis membuat matanya buta, salatnya yang berlebihan menyebabkan dirinya tidak sanggup lagi berdiri dan memaksakan diri salat sambil duduk. "Ibadahnya begitu khusuk membuat aku sampai meneteskan air mata," tutur Abu 'Utbah.
Beberapa saat kemudian ia berusaha berbicara dengan Zujiah, ihwal ampunan Allah dengan maksud ingin meringankan bebannya.
"Wahai Zujiah Allah itu Maha Pengasih dan Pengampun. Insya Allah apa yang telah kamu lakukan Allah akan menerima ibadah kamu. papar Abu 'Utbah dengan berurai air mata,
Mendapat pertanyaan itu Zujiah menjawab. "Apa yang kuketahui tentang hawa nafsu (nafs)-ku begitu melu-kai hatiku, sehingga aku be-nar-benar ingin mendekatkan diri kepada Allah. Demi Allah Allah itu Maha Kuasa. Dia telah menciptakan aku dan aku tak pantas jika .tidak mengabdi kepada-Nya."
Bahkan Kalib ibn 'Isa ibn Abi Hajir seorang tokoh masyarakar dan ulama terkenal menuturkan. bahwa Zujiah tak pernah menengadahkan pandangannya ke langit dan melewatkan siang harinya dengan bekerja mencud baju majikannya.
"Zujiah itu budak yang tekun ibadah. Tidak ada budak yang tekun ibadah seperti dia," jelas Khalib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar