Sabtu, 28 November 2009

Di Balik Menggemari Tanaman Hias

AGAMA sangat mendukung kegiatan menanam tumbuhan, berkebun dan juga bertani. Jika manusia modem memiliki ketertarikan dan menyukai kegiatan bercocok tanam, itu merupakan sesuatu yang sangat alamiah.
Mengutip hadist Nabi Muhammad SAW, Ustadz muda lip Wijayanto menyebutkan, Addunyaa hulwatun khadirath. Wa-inna,llaha mustakhfukum fiilura. Fayanzuru kayfa ta'maluun (Dunia ini carxtik dan hijau. SesungguhnyaAllah menjadikan kamu khalifah dan Allah mengamati apa yang kamtz hzkukarx/HR Ahmad).
Menurut Mas lip, denxikian ia biasa disapa, pada tanaman terdapat keindahan, sehingga ketertarikan manusia kepada berbagai jenis tanaman merupakan sesuatu yang wajar. Alam diciptakanAllah SWT dalam keseimbangan dan setiap tindakan merusak alam serta lingkungan sangat ditentang seperti kegiatan perxebangan hutan secara liar yang dapat menyebabkan perubahan padaiklim dan cuaca (bisa dilihat di dalam Quran surat AlBaqarah : 11 & 2'7).
Di dalamAlquran sendiri, papar lip Wijayanto, cukup banyak ayat yang membahas tentang fenomena tanaman/tumbuhan, sebagai bukti kekuasaanAllah SWT Di dalam surat Al-An'aam ayat ke: 99, Allah SWT ber6rman: Wahuwalladzii. arzzala minasa,maal maa'an. Fa akhr ¢jnaa minhu khadiran nukhrzju minhu habbammutarakiiban. Waminarerur,khli min tal'ihaa kinwaanun daaniyatuwwajannaatim.min a'naabiwzuazzaytuuna warrummaa na mustabilaaa. Waghayra mutasaabilain. Unzuruu ilaa samarzhi izaa asmara wayan'ihi. Inna, fii zaalikum laiaayaatilZikawmiyyu'minuun (Dialah yang menururxkan air dari. langit dan Kami tumbulakan. segala macam tetumbuharx, jugal~arxxi tumbuhkan segala xnacam tetumbulxan, juga Kami tumbuhkan macam-macam sayur yang hijau yang mengeluarkan biji-biji yang tersusun. Dari pohon kurma menjulang mayang-mayangnya dan tandan-tandan yang mudah dipetik. Dan terbentanglah kebun-kebun anggur, zaitrm dan delima yang serupa dan berbeda. Lihatlah buahnya, sewaktu berbuah dan sewaktu masak. Semuanya itu merupakan ayat yang jelas bagi orang yang beriman).
Oleh karena itu, konselor remaja ini pun memlrerikan patokan dalam memelihara tanaman. Setidaknya, ada ernpat prinsip yang perlu mendapat perhatian. Pertama, yang harus betul-betul diperhatikan, hobi menanam tanaman hias harus dapat meningkatkan keimanan sebagai sebuah r,ara untuk mengagumi ayat-ayat Allah. Bagainxana dengara melihat keindahan tanaman, melihat tanaman tumbuh dan berkemban.g dapat mempertebal rasa syukur di dalam hati Ayat lain dapat dilihat pada suratAlAn'aam ayat:141, Yunus ayat : 24, Ar Ra'd:3, Thaahaa : 53, An Naml ; 60, Qaaf : 7 dan lainlain.
Kesimpulannya, memelilxara dan melestarikan tanaman (bias) dan sejenisnya merupakan sesuatu yang dianjurkan (atau. bernilai positif dan baik), selama tidak berlebih-lebihan (Walaa tsurzfuu. Innahuu laa yuhibbul rreusrzf `cire, tapi jaxxganlah berlebihlebihan sebab Allah tidak suka orang yang melampaui batas).
Nah, nilai ukur sesuatu itu berlebih-lebihan atau tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan konsep yang lazim berkembang di tengah-tengah masyarakat. Artuiya, jika masih ada tetangga atau saudara-saudara kita yang pendapatannya Rp 10.000/hari atau Rp 300.000/bulan sementara kita sekali membeli tanaman bias hingga harga 20 juta rupiah, maka membeli tanaman bias dengan harga semahal itu sudah masuk ke dalam kelompok perbuatarx yang berlebih-lebihan.
Demikian juga dengan skala prioritas yang harus dibuat, jangan gara-gara lagi digandrungi hobi mengkoleksi tanaman hias, hak-hak keluarga seperti uang belanja, SPP untuk biaya sekolah anak-anak menjadi terbengkalai. Jadi prirxsip kedua, yang juga harus diperhatikan adalah tidak berlebih-lebihan. Pxin,sip t,idak berlebih-lebihan ini juga berkaitan dengan waktu.Artinya, merawat tanaman tadi harus proporsional. Jangan saking asyiknya merawat tanaman kita menjadi lalai dari kewajiban-kewajiban kita.
Prinsip ketiga, untuk tanaman produktif seperti padi dan buah-buahan, jangan lupa untuk mengeluarkan zakat dan sedekah dari tanaman tersebut (Wa'aatuze hakkahuu yawma hasaadihi, dan berilah haknya sebagai sedekah pada hari memetik hasil).
Prinsip keempat, dengan menanam tanaman tadi tidak rnenumbuhkan kemusyrikan di dalam hati. Misal, dengan me,yakini adanya tanaman-tanaman tertentu yang dapat mendatangkan keberuntungan, sehingga sanggup membeli tanaman-tanaman tadi dexxgan harga berapapun juga. Semoga dengan prinsipprinsip ini, kita terlindung dari hal-hal yang sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar