Sabtu, 28 November 2009

Anakku Sulit Bergaul 1

Anakku Sulit Bergaul
TANYA:
Bu Ratna, anak saya sekarang berumur lima tahun dan kelihatannya temannya tidak banyak. Anak saya tergolong sulit bergaul dengan teman-teman seusianya di lingkungan tinggal saya. Pernah anak saya mencoba bermain, tetapi tidak lama kemudian kembali ke rumah dalam keadaan menangis. Anak saya memang tergolong lembut walaupun laki-laki dan perasaannya sangat peka (halus).
Bahkan, pada orang tua dan orang rumah pun anak saya penuh sopan santun. Bahasa Indonesianya sangat sempurna untuk anak seusia dia. Begitu pula gurunya mengatakan bahwa kemampuan berbahasa anak saya sangat bagus dan bisa dikatakan sangat sempurna. Saya memang menekankan sopan santun di rumah, tetapi tidak mengira kalau daya tangkapnya sepesat itu.
Misalnya kalau saya sedang memasak, anak saya akan mengatakan, "Apa yang bisa Andi bantu Ma?" Atau saat hari ibu, ia memetik bunga dan diberikan ke saya dengan ciuman sambil mengucapkan selamat. Atau kadang menulis surat pada saya dengan kado yang dibungkus dan dikatakan untuk mama tersayang.
Yang membuat saya sedih adalah kenapa anak saya sulit bergaul dengan teman seusianya di tempat tinggal saya. Apakah karena faktor bahasa? Sebab, anak-anak lain biasa menggunakan bahasa Jawa untuk pergaulan sehari-hari, sedang anak saya tidak bisa bahasa Jawa. Tolong Bu, kasih jalan keluar. Terima kasih. Wassalam...
Ny. Dahlia Tuban
JAWAB:
Penilaian Anda tentang anak Anda tampaknya benar. Anak Anda tergolong memiliki perangai yang lembut, sopan, halus, dan penuh etika. Anak Anda tergolong cepat menyerap nilai-nilai baik yang diajarkan di rumah maupun di sekolah, dan diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Kelembutan perasaan yang dimiliki membuat anak Anda mengalami kesulitan saat menghadapi teman-teman seusianya di luar rumah dengan segala perangai yang mengejutkan. Selain itu, kemampuan berkomunikasi yang ber-beda membuat anak Anda semakin terbatasi saat ingin mencoba bergabung dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya.
Tidak ada yang salah pada anak Anda, hanya saja memang butuh waktu untuk membuat anak Anda mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya. Memang perbedaan bahasa dan ke-biasaan antara anak Anda dan teman-teman di lingkungannya yang membuat.
Ia sangat membatasi diri. Selain itu saat anak Anda mencoba bergaul dan pulang dengan tangisan ada kemungkinan menorehkan pengalaman tidak menyenangkan saat anak Anda mencoba bergaul dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya. Anda tidak perlu khawatir dengan keadaan tersebut.
Memang ada sejumlah anak yang bisa mudah bergaul dengan siapapun di lingkungannya. Namun, ada pula anak yang lebih memilih untuk banyak berdiam di rumah karena. tidak mampu menghadapi teman-teman yang menurut perkiraannya mudah melukai pera-saannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar